Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan Roma, bukan Milano. Pusat atraksi bursa transfer musim panas Serie A 2016-2017 berada di Kota Torino.
Penulis: Sem Bagaskara
Juventus tentu menjadi primadona di pasar pemain. Si Nyonya Tua melakukan transaksi pembelian sekaligus penjualan termahal.
Mereka menjadikan Paul Pogba sebagai pemain termahal sejagad dengan rela melepas sang gelandang ke Manchester United seharga 105 juta euro.
Mendapatkan dana raksasa dari hasil penjualan Pogba, Juve begitu leluasa dan agresif di bursa transfer.
Jurus serupa tetapi tak sama digunakan oleh klub rival sekota Juventus, Torino FC.
Kinerja Direktur Olahraga Toro, Gianluca Petrachi, patut diapresiasi. Level kualitas skuat mereka boleh dibilang malah meningkat meski telah melepaskan sejumlah pemain kunci.
Torino bisa aktif di jendela transfer lantaran mendapatkan pemasukan besar dari hasil melego Kamil Glik (ke Monaco/30 juta euro versi La Gazzetta dello Sport), Nikola Maksimovic (Napoli/biaya pinjam 5), Fabio Quagliarella (2,7), dan Bruno Peres (Roma/biaya pinjam 1).
Sang Banteng pun percaya diri untuk mendatangkan kiper nomor satu timnas Inggris, Joe Hart.
TERMAHAL
Juventus kembali menunjukkan bahwa otot finansial mereka belum mampu ditandingi oleh klub-klub lain Serie A.
Tanpa ragu Si Nyonya Tua mengeluarkan dana 90 juta euro buat memboyong Gonzalo Higuain dari Napoli. Transaksi tersebut tercatat sebagai yang termahal di bursa transfer musim panas 2016 Serie A.
Tak tanggung-tanggung, Juventus mengirimkan tiga perwakilan dalam 10 transaksi termahal, alias terbanyak dibandingkan tim-tim lain.
Selain Higuain yang menduduki peringkat pertama, representasi Il Bianconeri muncul di posisi tiga dalam rupa Miralem Pjanic (32 juta euro) serta undakan keenam atas nama Marko Pjaca (23).
TERBOROS
Internazionale terlihat begitu royal di periode akhir bursa transfer. Akan tetapi, status paling boros tetap tak beranjak dari Juventus.
Secara total Si Nyonya Tua mengeluarkan 162,50 juta euro dari kas mereka. Nominal itu lebih besar dari dana yang mereka habiskan musim panas tahun lalu.
Praktis, hanya Inter yang sanggup mendekati pengeluaran Juventus. Musim panas ini Tim Hitam-Biru membelanjakan dana 113,30 juta euro.
Selain Juventus dan Inter, tak ada kontestan Serie A lain yang berbelanja melampaui plafon 100 juta euro pada musim panas ini.
POTENSI UNTUNG
Filosofi Sassuolo untuk terus mengamankan bakat-bakat potensial asli Italia kembali menuai pujian.
I Neroverdi musim ini berinvestasi lewat perekrutan talenta lokal menjanjikan semodel Franco Sensi (21 tahun), Luca Mazzitelli (20), Federico Ricci (22), serta Pol Lirola (19).
Bukan deretan nama-nama besar dan mahal memang, tapi mereka berpotensi menghadirkan keuntungan di masa mendatang.
Jika efek manuver transfer Sassuolo kemungkinan baru akan dirasakan pada beberapa musim ke depan, hal berlawanan terjadi pada Torino. Sang Banteng disebut bisa langsung menuai efek dari pergerakan mereka di bursa transfer.
Mayoritas pembelian Torino sangat berpeluang meraih status pemain utama. Figur seperti Joe Hart, Luca Rossettini, Lorenzo De Silvestri, serta Leandro Castan bisa menjamin rasa aman di sektor kiper dan pertahanan.
Keberhasilan mendapatkan Mirko Valdifiori pada hari tenggat terakhir bursa transfer membuat reparasi Torino lengkap di berbagai lini.
Sebelumnya, Sang Banteng sudah mempercantik lini depan dengan perekrutan Adem Ljajic dan Iago Falque.
Torino bisa disebut untung. Mereka hanya menginvestasikan 21,69 juta euro di bursa transfer, tapi bisa mendapatkan enam nama yang berpotensi menjadi andalan tim.