Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain karena sudah mengetahui kekuatan dan kekurangan Hantoro karena Rian pernah berpasangan dengannya, pertemuan di semifinal ganda campuran juga menambah penge tahuan soal Tedi.
Kekurangan lawan yang merupakan pasangan tim Djarum terutama penurunan fisik Tedi. Alhasil, Agripina/Rian menang secara cukup mudah, 21-11 dan 21-15.
Debutan Musim Menang
Hal serupa tampak melanda Suci saat berduet dengan Yulfira Barkah.
Kendati tak menyorot ketahanan fisiknya, Suci mengakui bahwa dirinya tak berkonsentrasi penuh di final ganda putri.
Tiga set akhirnya dimenangi ganda Pertamina Fastron, Dian Fitriani/ Nadiya Melati. Suci pun gagal membawa dua gelar dari Medan.
“Kami menang sabar. Mereka juga tak sering membuat kesalahan karena laju kok yang pelan,” ucap Dian, yang menambahkan bahwa kemenangan mereka sedi kit banyak terbantu tak maksimalnya kekuatan fisik Suci.
Gaya bermain yang telah dikenal bukan kelebihan.
Dua tunggal putra yang mencuri perhatian di Medan dengan menjuarai kategori masing-masing tampak memanfaatkan kesempatan tampil pertama kali di Sirnas musim ini.
Di tunggal putra dewasa, Fikri Ihsandi Hadmadi menang atas Vicky Angga Saputra. Fikri tengah “berlibur” dari klubnya di Malaysia.
Di tunggal putra taruna (U-19), pemain asal Cina, Sheng Xiao Dong, mengalahkan Gatjra Piliang Fiqihilahi. Khusus Sheng, kebugaran tampak menjadi kunci. Ia tampil pula di ganda putra U-18 ber sama kompatriotnya, Ma Xiao, hingga semifinal.
[video]https://video.kompas.com/e/5110689920001_v1_pjuara[/video]