Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagi ajang multi cabang selevel Asian Games, kesiapan dalam hal penyiaran merupakan sisi yang sama penting dengan penyelenggaraan teknis atau sarana pertandingan.
Penulis: Dede Isharrudin
Tak salah jika siaran televisi, yang meliputi tampilan, kecanggihan teknologi, kemampuan satelit, jumlah siaran langsung, hingga jumlah kamera merupakan bagian terkecil yang harus dituntaskan jauh hari sebelum ajang itu berlangsung.
INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee) atau Panitia Pelaksana AG 2018 pun menyadari hal ini. Bahkan, sebelum CorCom (Coordinator Committee) Meeting, rapat koordinasi pelaksana yang dijadwalkan Oktober mendatang, INASGOC akan mengadakan TV Audit Agenda jilid II pada 5-7 September.
Baca juga:
Kegiatan itu bertujuan untuk memantau sejauh mana perkembangan dan masalah yang dihadapi Indonesia untuk menyajikan siaran langsung Asian Games 2018 dengan kualitas terbaik.
"Siaran televisi Asian Games merupakan jualan utama bagi OCA (Dewan Olimpiade Asia). Hal ini menjadi perhatian besar sehingga sejak jauh hari sudah dibahas untuk menentukan standar. Standar itu akan ikut menentukan venue, pengaturan, kebutuhan, dan hal-hal lain," kata Wakil Presiden INASGOC, Muddai Madang.
Dalam TV Audit Agenda II tersebut akan dibahas banyak hal. Antara lain pengelompokan venue, pergelaran banyak cabang olah raga di satu venue, kebutuhan ruang untuk siaran, perencanaan posisi kamera, dan banyak lainnya.
Tak ketinggalan pula rencana ragam olah raga yang harus disiarkan langsung, prosedur uplink ke satelit AsiaSat5, hingga komentator dalam bahasa Inggris di setiap siaran langsung.