Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski sukses finis di peringkat dua paruh musim pertama Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, ada ketidakpuasan yang memayungi manajemen Arema Cronus.
Penulis: Ovan Setiawan/Martinus Bangun
Salah satu ketidakpuasan tersebut berupa minimnya jumlah Aremania dan Aremanita yang hadir langsung ke stadion tiap kali skuat Arema tampil di kandang sendiri.
Dari gambaran tersebut, manajemen meyakini bahwa salah satu faktor penyebabnya adalah soal gaya permainan Cristian Gonzales dkk, yang dinilai tak lagi terlalu menghibur.
Apalagi jika mengacu pada fakta bahwa Arema tampil bagus di paruh pertama musim dan kerap menguasai papan atas klasemen.
“Memang tim ini sedang berada di papan atas, tapi dalam hal permainan kami mengakui bahwa masih kurang menghibur. Setelah kami diskusikan, hal tersebut ternyata berdampak pada kehadiran Aremania di stadion,” ujar Manajer Umum Arema, Ruddy Widodo.
Tak ingin situasi tersebut berlanjut ke putaran kedua, manajemen Singo Edan mulai pasang kuda-kuda untuk merekrut pemain asing baru yang berpotensi mengubah permainan tim menjadi lebih atraktif.
Bahan yang dijadikan patokan manajemen adalah gaya permainan menghibur yang kerap diperagakan Gustavo Lopez kala masih membela Singo Edan di Liga Super Indonesia 2013-2014.
“Paling tidak kami ingin mendatangkan gelandang yang mampu memberikan hiburan kepada penonton. Tidak hanya memiliki visi untuk menang, tapi juga mampu menunjukkan permainan yang cantik,” ungkap Ruddy.
Baru Vizcarra yang Aman