Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Striker Persipura, Boaz Solossa, layak didaulat sebagai pemain lokal terbaik di putaran pertama Torabika Soccer Championship (TSC) pilihan BOLA. Pemain timnas kelahiran Sorong, 16 Maret 1986, itu terbukti berkontribusi besar untuk tim.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Budi Kresnadi
Dari catatan terukur, ia membukukan enam gol dan dua assist dari 16 laga yang dimainkan. Angka itu termasuk yang paling bagus dibandingkan rekan-rekan satu timnya.
Sesama pemain lokal, torehan golnya pun menjadi yang kedua terbanyak setelah Ferdinand Sinaga (7).
Hasil kontribusinya itu membawa Persipura perlahan naik di papan atas klasemen TSC. Kini tim yang telah meraih tiga gelar Liga Super Indonesia (LSI) itu menduduki posisi keempat dengan torehan 29 poin.
Tak hanya itu, sebagai pemain senior sekaligus kapten, ia mampu menjadi pemimpin tim.
“Lawan pun bakal segan dengan kami andaikan Boaz bermain. Hal itu yang membuat dirinya sangat penting untuk Persipura,” tutur Rocky Bebena, sekretaris tim.
Boaz memang tak hanya sebagai seorang striker. Perannya di dalam lapangan menjadi roh dari ciri khas permainan tim berjulukan Mutiara Hitam itu.
Satu keberhasilan Boaz lainnya dalam memimpin tim adalah bisa membawa rekan-rekannya tampil konsisten meski ada pergantian sosok pelatih dari Jafri Sastra ke Alfredo Vera sejak pekan ke-13.
Selain Boaz, sebenarnya ada nama lain yang berpotensi menjadi pemain lokal terbaik, yaitu Slamet Nurcahyo (Madura United) dan Kurnia Meiga (Arema).
Selain itu, Johan Alfarizi juga cukup menonjol. Legenda sepak bola nasional Robby Darwis menyebut pilar Arema ini cerdas dalam menentukan saat yang tepat untuk ikut menyerang dan bertahan.
"Menurut saya, Alfarizie merupakan pemain lokal paling menonjol. Kontribusi buat Arema juga besar," tutur Robby.