Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain dengan kualitas di atas rata-rata pesepak bola lokal dan punya jam terbang di kancah sepak bola Indonesia menjadi salah satu selera para peserta TSC. Persipura lebih dulu membuktikannya dengan mendatangkan Greg Nwokolo dan Edward Wilson Junior.
Penulis: Suci Rahayu/Persiana Galih
Greg Nwokolo pertama kali datang ke Indonesia pada 2004, saat menjalin kontrak dengan Persijatim Solo FC (Sriwijaya FC).
Tahun ini, sebelum bergabung dengan Persipura, pemain naturalisasi asal Nigeria tersebut merupakan andalan tim Thailand, BEC Tero Sasana.
Adapun Edward Wilson Junior merupakan salah satu pemain Semen Padang di medio 2008-2013. Sebelum direkrut Mutiara Hitam, ia merupakan striker klub Malaysia, Felda United FC.
Baca juga:
Usia kedua pemain yang tak lagi muda tampaknya bukan masalah bagi Persipura. Keduanya bahkan sudah punya tempat khusus untuk mengisi jajaran tim inti.
"Perekrutan pemain tersebut berdasarkan kebutuhan tim. Kami hanya berharap para pemain bisa memberikan kontribusi semaksimal mungkin," tutur Bento Madubun, media officer Persipura.
Masuknya kedua pemain ini diyakini akan meningkatkan agresivitas serangan anak-anak Jayapura. Apalagi, Edward dikenal sebagai striker oportunis dengan kemampuan bagus dalam penempatan posisi.
Dengan kondisi tersebut, Edward diperkirakan akan menjadi target man, yang ditopang oleh Boaz Solossa dan Greg.
Selain dikenal akan ketajamannya, Greg juga punya kemampuan membangun serangan dari sisi lapangan.
Demi Eksistensi
Wajar jika Persipura berani merogoh saku dalam-dalam untuk mendatangkan kedua pemain yang berkualitas juga sarat pengalaman di Tanah Air itu.
Mereka perlu mengobati penampilan buruk tim selama melakoni 17 laga TSC. Persipura pun mungkin layak dilabeli sebagai tim dengan pembelian paling potensial di jendela transfer sejauh ini.
Tetapi, kejelian melakukan transfer bukan hanya menjadi dominasi Persipura yang ingin memperbaiki catatan buruk mereka. Madura United, yang kini merajai klasemen TSC, pun melakukan hal yang sama.
Laskar Sape Kerab kini resmi memiliki jasa Guy Junior setelah sebelumnya mendapatkan Patrich Wanggai.
Guy pertama kali datang ke Indonesia pada 2005. Terakhir kali pada 2014, pemain Kamerun ini membela PSS Sleman setelah sebelumnya sempat membela sejumlah klub China dan Jepang.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menilai apa yang dilakukannya semata-mata agar mendapat kepercayaan dari publik sepak bola Indonesia.
"Kami adalah tim baru yang belum punya basis pembinaan yang jelas. Oleh sebab itu, kami harus berusaha untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," kata Haruna.
Namun, kedatangan Guy dan Patrich tidak akan berpengaruh besar bagi lini serang Madura United di putaran kedua TSC.
Soalnya, performa lini depan Madura sejauh ini masih memuaskan. Terlebih soal striker Pablo Aracil, yang kini menjadi salah satu pencetak gol terbanyak dengan koleksi 11 gol.
Selain Guy dan Patrich, Haruna mengatakan timnya tengah memburu pemain multiposisi untuk bek tengah dan gelandang bertahan.
"Mudah-mudahan kami sudah mendapatkannya sebelum bursa transfer ditutup," tuturnya.