Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Riedl berkilah bahwa saat daftar tersebut dirilis, saat performa Ferdinand bersama PSM di ajang TSC masih biasa saja.
Baca juga:
”Saat daftar seleksi itu dirilis, Ferdinand kalau tidak salah baru mengoleksi dua gol. Sekarang, ia sudah mengoleksi tujuh gol dan menjadi penyerang lokal tersubur di TSC,” kata Riedl.
”Jadi kalau dia bisa mempertahankan performa itu, bukan tidak mungkin akan kami panggil ke timnas,” lanjutnya.
Ketika dikonfirmasi, Ferdinand juga menepis isu bahwa ada ketidakcocokan antara dirinya dengan Alfred Riedl akibat aksi lompat pagar stadion tersebut.
Pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) 2014 tersebut bahkan berupaya meyakinkan JUARA, bahwa dirinya masih layak berseragam timnas.
”Buktinya setelah aksi lompat pagar tersebut, saya masih beberapa kali dipanggil ke timnas kok. Hanya memang pelatihnya bukan Alfred RIedl lagi,” ucap eks pemain Sriwijaya FC dan Persib ini.
”Tetapi bukan berarti saya punya masalah pribadi dengan beliau (Alfred Riedl). Hanya mungkin, gaya permainan saya kurang sesuai dengan skema yang disiapkan Riedl untuk Piala AFF 2016,” cetusnya.
Untuk laga uji coba yang dimaksud Ferdinand adalah kala timnas menjalani dua laga uji coba internasional. Uji coba itu saat Indonesia menjamu Kamerun dan kalah 0-1 di Sidoarjo.
Lalu, Ferdinand main saat Indonesia jumpa Myanmar dan menang 1-0. Meski sama sekali tak meyumbang gol, Ferdinand selalu dimainkan di kedua laga tersebut.
Ia mengecap 83 menit kontra Myanmar dan 23 menit saat lawan Kamerun.
”Jadi kalau ada yang menyangka saya punya masalah indispliner atau karena kasus lompat pagar, tentu saya tak akan dipanggil lagi di kedua laga tersebut,” tegas Ferdinand.
”Faktanya kan saya masih tetap dipanggil dan tampil enjoy saja pada kedua laga tersebut,” tandasnya.
Dua laga uji coba kontra Kamerun dan Myanmar tersebut merupakan rangkaian laga uji coba terakhir timnas sebelum jatuhnya sanksi FIFA per Mei 2015.