Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Rekrutan Terburuk di Hari Terakhir Bursa Transfer

By Ferril Dennys Sitorus - Rabu, 31 Agustus 2016 | 20:52 WIB
Penyerang Chelsea, Radamel Falcao, tampil pada laga Premier League kontra Southampton di Stadion Stamford Bridge, 3 Oktober 2015. (Jordan Mansfield/Getty Images)

Bursa transfer musim panas 2016 akan berakhir pada Rabu (31/8/2016) waktu setempat.

Biasanya, klub terbilang sibuk beraktivitas baik menjual atau membeli pemain pada hari terakhir. Di balik "keramaian" tersebut, terkadang klub merekrut pemain yang tak sesuai harapan. Uang dikucurkan pun akhirnya terbuang sia-sia.

Berikut 3 transfer terburuk pada hari terakhir bursa transfer:

Radamel Falcao 

Falcao mencuri perhatian publik saat memperkuat FC Porto. Bersama klub asal Portugal tersebut, Falcao menjadi pencetak gol terbanyak klub di kompetisi internasional dan dia juga menjadi pemain pertama asal Kolombia yang menerima gelar Portuguese Golden Ball.

Selain torehan pribadi, Falcao mampu mengoleksi gelar Primeira Liga (2010-2011), Taca de Portugal (2009-2010, 2010-2011), Supertaca Candido de Oliveira (2010, 2011), dan Liga Europa (2010-2011).

Falcao kemudian bersinar selama 2 musim bersama Atletico Madrid. Setelah itu, dia ke AS Monaco pada 2013 dan membuat dia menjadi pemain termahal klub tersebut dengan nilai transfer 60 juta euro.

Berbeda dengan di Porto dan Atletico, Falcao bernasib buruk di Monaco. Dia mengalami cedera ACL pada 23 Januari 2014 yang membuat dia absen selama 6 bulan dan gagal tampil di Piala Dunia 2014.

Meskipun cedera, Falcao direkrut Manchester United sebagai pemain pinjaman pada 1 September 2014. Penampilan Falcao kembali tak memuaskan. Dia hanya mampu mencetak 4 gol dari 29 penampilan.  

Tak puas dengan penampilan Falcao, Man United memutuskan tidak membeli Falcao. Tim berjulukan Setan Merah tersebut meminjamkan Falcao ke Chelsea.