Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bursa transfer musim panas 2016 akan berakhir pada Rabu (31/8/2016) waktu setempat.
Biasanya, klub terbilang sibuk beraktivitas baik menjual atau membeli pemain pada hari terakhir. Di balik "keramaian" tersebut, terkadang klub merekrut pemain yang tak sesuai harapan. Uang dikucurkan pun akhirnya terbuang sia-sia.
Berikut 3 transfer terburuk pada hari terakhir bursa transfer:
Radamel Falcao
Falcao mencuri perhatian publik saat memperkuat FC Porto. Bersama klub asal Portugal tersebut, Falcao menjadi pencetak gol terbanyak klub di kompetisi internasional dan dia juga menjadi pemain pertama asal Kolombia yang menerima gelar Portuguese Golden Ball.
Selain torehan pribadi, Falcao mampu mengoleksi gelar Primeira Liga (2010-2011), Taca de Portugal (2009-2010, 2010-2011), Supertaca Candido de Oliveira (2010, 2011), dan Liga Europa (2010-2011).
Falcao kemudian bersinar selama 2 musim bersama Atletico Madrid. Setelah itu, dia ke AS Monaco pada 2013 dan membuat dia menjadi pemain termahal klub tersebut dengan nilai transfer 60 juta euro.
Berbeda dengan di Porto dan Atletico, Falcao bernasib buruk di Monaco. Dia mengalami cedera ACL pada 23 Januari 2014 yang membuat dia absen selama 6 bulan dan gagal tampil di Piala Dunia 2014.
Meskipun cedera, Falcao direkrut Manchester United sebagai pemain pinjaman pada 1 September 2014. Penampilan Falcao kembali tak memuaskan. Dia hanya mampu mencetak 4 gol dari 29 penampilan.
Tak puas dengan penampilan Falcao, Man United memutuskan tidak membeli Falcao. Tim berjulukan Setan Merah tersebut meminjamkan Falcao ke Chelsea.
Di Stamford Bridge, Falcao mengalami sejumlah cedera sehingga kekurangan jam terbang. Dia tercatat hanya melakoni 12 laga dengan torehan 1 gol.
Pada awal musim ini, Falcao kembali ke Monaco dan belum tampil di Ligue 1.
Maicon
Saat itu, City membeli Maicon dengan harga 3 juta euro. Namun, Maicon lebih banyak cedera dan kalah bersaing dengan Pablo Zabaleta dan Micah Richards.
Alhasil, Maicon hanya mampu mencatat 9 penampilan di Premier League sebelum dilepas ke AS Roma pada 18 Juli 2013.
Andy Carroll
Andy Carroll tampil luar biasa bersama Newcastle United dengan mencetak 31 gol dari 80 penampilan.
Penampilan apik tersebut mengantarkan Carroll bergabung dengan Liverpool pada hari terakhir bursa transfer musim dingin Januari 2011.
Saat itu, Carroll menjadi pemain termahal Liverpool dengan harga 35 juta poundsterling.
Lantaran cedera yang dialaminya di Newcastle, Carroll tidak bisa melakoni debutnya untuk Liverpool hingga Maret 2011.
Selain itu, Carroll juga tampil mengecewakan. Dia hanya mampu mencetak 6 gol dari 44 penampilan selama 2,5 musim berkarier di Anfield.
Tak puas dengan penampilan Carroll, Liverpool meminjamkan penyerang asal Inggris itu ke West Ham United pada 30 Agustus 2012.