Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Publik Belanda Krisis Kepercayaan terhadap Federasi Sepak Bola Mereka

By Riemantono Harsojo - Selasa, 30 Agustus 2016 | 18:39 WIB
Danny Blind (tengah) bersama asisten manajer Marco van Basten (kanan) dan Ruud van Nistelrooy saat kualifikasi Grup A Piala Eropa 2016, pada laga Belanda kontra Republik Ceska di Amsterdam Arena pada 13 Oktober 2015 (DEAN MOUHTAROPOULOS / GETTY IMAGES)

Tim nasional Belanda krisis kepemimpinan. Orang-orang terbaik mereka memutuskan untuk berpisah dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) yang membawahi tim nasional Belanda.

Terakhir, seperti dikabarkan Algemeen Dagblad pada 30 Agustus 2016, asisten pelatih kedua, Marco van Basten, memutuskan untuk pergi pada November 2016. Mantan penyerang itu memilih bekerja di FIFA.

Sebelum Van Basten pergi, tim nasional Belanda sudah ditinggal asisten pelatih pertama, Dick Advocaat. Nama terakhir memilih untuk membesut klub Turki, Fenerbahce.

Pelatih kepala Danny Blind pun tanpa orang kepercayaannya menjelang dua pertandingan penting.

Pada 1 September 2016 Belanda beruji coba melawan Yunani. Setelah itu pada 6 September Tim Oranye menjalani partai pertama Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Swedia.

Mantan pemain Ruud Gullit disiapkan sebagai pengganti Advocaat. Namun, mantan bintang AC Milan itu gagal bergabung karena tidak sepaham dengan KNVB.

Gullit kemudian terlibat konflik dengan Direktur Teknik KNVB, Hans van Breukelen.

Seperti dikutip Telegraaf, mantan kiper Van Breukelen menuding Gullit tidak mau menjadi asisten pelatih karena eks penyerang itu dianggap ingin menggantikan Blind sebagai pelatih kepala.

Gullit membantah tuduhan itu. Saling serang pun terjadi.

Baca Juga: