Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pujian untuk Orang Inggris Kehormatan di Spurs

By Sabtu, 27 Agustus 2016 | 17:01 WIB
Striker Tottenham Hotspur, Vincent Janssen, menggiring bola saat melawan Atletico de Madrid di ajang International Champions Cup Australia di Stadion Melbourne Cricket Ground, Melbourne, Australia, pada 29 Juli 2016. (SCOTT BARBOUR/GETTY IMAGES)

Hingga Premier League musim 2016-2017 bergulir, Tottenham Hotspur baru merekrut dua pemain baru. Mereka adalah Vincent Janssen dan Victor Wanyama.

Penulis: Dian Savitri

Vincent Janssen memang baru dua kali bermain untuk klub barunya itu di Premier League musim ini. Striker berusia 22 tahun itu dibeli dari klub Belanda, AZ Alkmaar, dengan harga sekitar 18 juta pound. Meski demikian, Janssen sudah diberi julukan intim “honorary Englishman”.

Adalah Christian Eriksen, gelandang serang Spurs, yang memberinya julukan tersebut. Hal itu karena Eriksen melihat Janssen bermain seperti pesepak bola Inggris walau dia orang Belanda.

“Vincent sedikit berbeda. Meski orang Belanda, ia bermain layaknya orang Inggris. Vincent senang melakukan tekel dan pekerja keras. Masih awal untuknya, namun Vincent ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa ia bisa bermain sepak bola. Tinggal masalah waktu bagi Vincent untuk mulai mencetak gol,” kata Eriksen kepada London Evening Standard.

Mauricio Pochettino, Manajer Spurs, memainkan Janssen sebagai pemain inti pada pertandingan kedua musim ini, melawan Crystal Palace, 20 Agustus lalu.

Janssen dipasangkan dengan Harry Kane, dengan Kane bermain sedikit ke belakang. Walau demikian, Eriksen yakin Janssen bisa mengambil keuntungan dengan bermain bersama Kane. Demikian pula sebaliknya.

“Vincent banyak bertarung di lini depan. Saya pikir hal itu akan menjadi lebih mudah untuk Kane. Soalnya, Kane biasa berjuang sendiri di depan,” kata Eriksen.

Pochettino sudah berusaha untuk mencari pasangan Kane di depan sejak manajer asal Argentina itu datang pertama kali ke White Hart Lane pada 2014.

Akan tetapi, ide dua striker itu jadi jarang dipakai karena Pochettino belum menemukan striker kedua dengan kualitas yang mirip Kane.

Sekarang, Janssen hadir dan ia berharap bisa memenuhi semua spesifikasi sehingga dirinya bisa dimainkan secara reguler.

“Saya suka bekerja keras karena hal itu adalah salah satu kekuatan yang saya miliki. Hal itu juga membantu untuk menghadapi pertandingan jenis apa pun. Kalau memang bisa berlari, maka saya akan melakukannya,” ujar Janssen.

Senang Berduet

Vincent Janssen juga senang bisa berduet dengan Harry Kane. Menurutnya, pengetahuan Kane tentang striker akan membuatnya menjadi partner yang ideal.

“Kane tahu seperti apa striker itu sebab ia sendiri adalah striker yang sangat bagus. Kane tahu jika pemain lain punya posisi yang lebih bagus untuk mencetak gol, maka ia akan memberikan bola kepadanya,” kata Janssen.

Janssen dan Kane adalah pemain sebaya. Janssen berusia 22 tahun, hanya satu tahun lebih muda dibanding striker tim nasional Inggris itu.

Pochettino punya ekspektasi tinggi untuk Janssen, lebih tinggi dibanding ketika Premier League belum dimulai.

“Cara Vincent bermain dan bekerja untuk tim luar biasa. Itu salah satu kemampuan yang dimilikinya. Suporter sangat menyukai penampilannya, demikian pula klub. Usianya juga masih muda, sehingga ia bisa berkembang lebih banyak lagi," ucap Pochettino

"Ekspekstasi kami sangat tinggi, namun harus dilakukan tahap demi tahap karena ini adalah musim pertamanya di Inggris. Kami harus memberinya waktu dan kesempatan untuk menunjukkan kinerja,” kata sang manajer lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P