Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua kuda hitam terdepan dalam perebutan gelar juara Premier League. Dua tim dengan skuat termuda di EPL 2016-2017. Dua klub yang kini menjadi tulang punggung timnas Inggris dengan sama-sama mengirimkan lima pemain ke Euro 2016.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Semua latar belakang itu membuat pertandingan antara Tottenham kontra Liverpool FC menjadi sebuah big match pada pekan ke-3 Premier League, Sabtu (27/8) di White Hart Lane. Akan tetapi, terdapat tema lain yang boleh jadi berarti sangat penting bagi tim tamu.
Partai ini bisa menjadi ukuran sejauh mana perkembangan Liverpool di bawah kepemimpinan Juergen Klopp sebagai manajer.
Klopp mulai menangani Liverpool pada 8 Oktober tahun lalu. Ia menggantikan Brendan Rodgers, yang dipecat empat hari sebelumnya.
Partai pertama Klopp adalah menghadapi Spurs di White Hart Lane, 17 Oktober 2015.
Kini, Klopp akan membawa Liverpool menantang lawan identik di tempat yang sama. Kalau Klopp mau menyebut dirinya sudah membuat Si Merah menjadi tim yang lebih baik, Liverpool seharusnya meraih hasil lebih bagus daripada tahun lalu.
Pada 17 Oktober 2015, Liverpool menahan Tottenham 0-0. Sekarang, jika The Reds bisa pulang dengan membawa kemenangan, Klopp boleh menepuk dada bahwa timnya sudah menjadi lebih bagus.
Optimistis
Melihat rekor kemenangan klub, Liverpool sebetulnya justru kelihatan lebih oke ketika dipegang Rodgers ketimbang Klopp.
Bicara pertemuan dengan Spurs, Klopp juga membuat The Reds kehilangan streak kemenangan.
Liverpool sempat tercatat selalu menang atas Spurs dalam lima pertemuan sebelum 2015-2016. Tetapi, setelah dipimpin Klopp, Si Merah hanya dua kali bermain imbang.
Cuma, Klopp dapat berkilah. Musim lalu, Tottenham sedang kuat-kuatnya bersama Manajer Mauricio Pochettino. Di lain pihak, Liverpool bisa dibilang amburadul.
Akan tetapi, Klopp tetap mampu membawa Liverpool meraih hasil walaupun mengandalkan tim yang sebetulnya bukan pilihannya.
Bahkan, hasil imbang 1-1 pada pertemuan kedua, 2 April 2016, berperan besar menggagalkan Spurs menjadi juara. Sekarang, dengan tim bentukannya sendiri, Klopp pun merasa optimistis.
"Pada Sabtu ini, kami akan menghadapi Tottenham yang rasanya sudah menjadi lebih kuat dibandingkan dengan tim yang finis di posisi ketiga liga musim lalu. Tetapi, kami pun demikian," ujar Klopp kepada Liverpoolfc.com.