Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Markas Napoli, San Paolo, senantiasa menjadi arena sulit buat Milan. Sejak Napoli kembali lagi ke Serie A pada 2007-2008, I Rossoneri hanya sekali meraih tripoin di sana.
Penulis: Sem Bagaskara
Kemenangan terakhir Milan di San Paolo terjadi pada 2010-2011. Kala itu, gol Robinho dan Zlatan Ibrahimovic hanya mampu sekali dibalas oleh andalan tim tuan rumah, Ezequiel Lavezzi.
Dalam delapan kunjungan lain ke markas Napoli sejak 2007-2008, I Rossoneri membawa pulang empat hasil imbang dan empat kekalahan. Napoli siap menghadirkan lagi penderitaan buat Milan.
I Partenopei memang tak mengawali Serie A 2016-2017 secara impresif. Skuat arahan Maurizio Sarri hanya mengemas skor imbang 2-2 di markas tim promosi Pescara pada pekan perdana.
Cuma, laga tersebut justru dianggap sebagai pertunjukkan karakter Napoli.
Meski sempat tertinggal dua bola, I Partenopei sanggup mengejar berkat sepasang gol dari Dries Mertens.
"Liga tak akan ditentukan sekarang. Penting untuk mendapatkan start bagus. Kami memang tak bisa menang, tetapi mesti tetap mensyukuri poin ini," kata gelandang Napoli, Marek Hamsik.
Manolo Gabbiadini tampak masih terbeban dengan tugas "mengisi sepatu" Gonzalo Higuain yang telah hijrah ke Juventus. Akan tetapi, terkait sumber gol tim, Hamsik tak terlalu khawatir.
Menurut gelandang asal Slovakia itu, Napoli punya sayap-sayap tajam semodel Mertens, Lorenzo Insigne, atau Jose Callejon yang berpotensi mencetak dua digit gol musim ini.
Milan bahkan merupakan lumbung gol favorit Insigne di Serie A. Sayap berpostur 163 cm itu mendulang empat gol dalam tujuh perjumpaan dengan I Rossoneri.
Demi meredam pergerakan cair yang kerap ditunjukkan Napoli, musim lalu Milan menerapkan strategi menunggu, membiarkan lawan menguasai bola, dan mencoba memukul via serangan balik.
Usain Bolt
Pendekatan tersebut cukup berhasil mengingat I Rossoneri asuhan Sinisa Mihajlovic sanggup memetik hasil 1-1 di San Paolo, begitu kontras dengan kekalahan 0-4 yang diderita tim berkostum Merah-Hitam tersebut pada pertemuan pertama di San Siro.
Namun, pada lawatan akhir pekan ini ke San Paolo, Milan bertekad memainkan gaya berbeda. Di bawah arsitek anyar, Vincenzo Montella, I Rossoneri mencoba bermain terbuka, banyak menguasai bola dan mengontrol laga.
"Saya menemui banyak kesenangan bersama Montella, sebab sepak bola dimainkan dengan bola, bukan hanya berlari. Jika cuma berlari, Anda lebih baik berlatih bersama Usain Bolt," kata striker Milan, Carlos Bacca, di La Gazzetta dello Sport.
Bacca pun langsung meledak dengan mencetak trigol ke gawang Torino pada pekan pertama. Hanya, pendekatan ofensif yang diperlihatkan Milan masih memperlihatkan banyak lubang.
Keunggulan 3-2 atas Torino pekan lalu nyaris melayang andai Gianluigi Donnarumma tak mementahkan penalti lawan pada menit-menit penghabisan.
Milan perlu meningkatkan konsentrasi dalam situasi memimpin. Napoli tak cuma punya potensi besar untuk mengejar, tetapi juga membalikkan keadaan.
PRAKIRAAN FORMASI
NAPOLI (4-3-3): 25-Reina (K); 2-Hysaj, 26-Koulibaly, 33-Albiol, 31-Ghoulam (B); 5-Allan, 6-Jorginho, 17--Hamsik (G); 7-Callejon, 23-Gabbiadini, 14-Mertens (S). CADANGAN: 1-Rafael, 22-Sepe, 11-Maggio, 22-Chiriches, 96-Luperto, 3-Strinic, 88-Grassi, 8-Valdifiori, 20-Zielinski, 24-L. Insigne, 94-R. Insigne, 99-Milik. ABSEN: Tonelli, Giaccherini, El Kaddouri (cedera). PELATIH: Maurizio Sarri
MILAN (4-3-3): 99-Donnarumma (K); 20-Abate, 15-Gomez, 13-Romagnoli, 31-Antonelli (B); 33-Kucka, 18-Montolivo, 5-Bonaventura (G); 8-Suso, 70-Bacca, 11-Niang (S). CADANGAN: 22-Gabriel, 1-Diego Lopez, 96-Calabria, 2-De Sciglio, 93-Ely, 21-Vangioni, 16-Poli, 73-Locatelli, 4-Mauri, 10-Honda, 7-Luiz Adriano, 9-Lapadula. ABSEN: Paletta (skorsing), Zapata, Vergara, Bertolacci (cedera). PELATIH: Vincenzo Montella