Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Revolusi manajerial terjadi di tubuh Schalke 04 menjelang sepak mula Bundesliga 2016/17.
Penulis: Indra Citra Sena
Klub terkaya ke-14 di dunia ini baru saja mengganti pelatih dan direktur olahraga klub demi mengejar prestasi.
Christian Heidel mengisi pos direktur olahraga, sedangkan Markus Weinzierl menjabat pelatih Schalke menggantikan Andre Breitenreiter, yang diberhentikan usai gagal meloloskan tim ke Liga Champion.
Kedua sosok anyar ini diharap-kan bisa berkolaborasi secara baik dan mengantarkan Schalke kembali ke zona LC. Rekam jejak Heidel (Mainz) dan Weinzierl (Augsburg) yang terbilang sukses bersama klub terdahulu dianggap bisa mendatangkan hal-hal positif.
Tugas mengembalikan Schalke ke zona LC bukan pekerjaan mudah, terutama bagi Weinzierl, mengingat timnya banyak melepas pemain pilar mulai dari Leroy Sane, Roman Neustaedter, dan Joel Matip.
Di sisi lain, penjualan Sane ke Manchester City senilai 50 juta euro (sekitar 742,3 miliar rupiah) memberikan Schalke anggaran lebih untuk belanja pemain baru. Breel Embolo, Coke, dan Naldo diboyong supaya dapat menambal lubang kepergian pemain pilar.
Satu hal yang patut disyukuri Schalke adalah kesetiaan Max Meyer. Ia memilih bertahan di Veltins Arena. Meyer, yang baru berusia 20 tahun, sudah mengecap 95 laga serta mencetak 16 gol plus 14 assist di Bundesliga. Besar kemungkinan permainannya akan meningkat pesat menimbang performa ciamik di Olimpiade Rio 2016 (empat gol dan tiga assist dalam enam laga).
DATA KLUB
Nama: Fussballclub Gelsenkirchen-Schalke 04 e.V., Julukan: Die Koenigsblauen (Si Biru yang Royal), Berdiri: 1904, Stadion (Kapasitas): Veltins Arena (62.271), Pemilik: Clemens Toennies, Presiden: Clemens Toennies, Situs: schalke04.de
SKUAT
Kiper: 1-Ralf Faehrmann, 30-Timon Wellenreuther, 34-Fabian Giefer, 35-Alexander Nuebel
Bek: 3-Junior Caicara (BRA), 4-Benedikt Hoewedes, 6-Sead Kolasinac (BIH), 14-Baba Rahman (GHA), 15-Dennis Aogo, 20-Thilo Kehrer, 22-tsuto Uchida (JPN), 23-Coke (SPA), 24-Kaan Ayhan (TUR), 27-Sascha Riether, 28-Joshua Bitter, 29-Naldo (BRA), 31-Matija Nastasic (SRB)
Gelandang: 5-Johannes Geis, 7-Max Meyer, 8-Leon Goretzka, 17-Christian Sivodedoc (SWE), 18-Sidney Sam, 21-Alessandro Schoepf
Penyerang: 9-Franco Di Santo (ARG), 13-Eric Maxim Choupo-Moting (KAM ), 16-Fabian Reese, 25-Klaas-Jan Huntelaar (BLD), 32-Bernard Tekpetey (GHA), 33-Donis Avdijaj, 36-Breel Embolo (SWI), - Felix Schroeter
BINTANG: Klaas-Jan Huntelaar
Konsisten menjadi pemain tertajam Schalke sejak edisi 2011-2012 saat ia meraih predikat Torjaegerkanone (29 gol). Koleksi gol Huntelaar hampir selalu menyentuh dua digit setiap musim di Bundesliga.
PELATIH: Markus Weinzierl
Pelatih muda ini minim pengalaman di level atas karena baru menangani dua klub sejak menekuni profesi manajerial, yakni Jahn Regensburg (2007-2012) dan Augsburg (2012- 2016). Namun, Weinzierl terhitung sukses mengangkat prestasi timnya, terutama Augsburg yang ia loloskan ke Liga Europa 2015-2016.