Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengungkapkan alasan merekrut Diogo Alexandre Alves Ferreira tanpa melalui proses seleksi secara langsung, seperti yang biasa dijalani pemain asing yang akan merapat ke Tim Maung Bandung.
Djanur, sapaan akrab sang pelatih, menuturkan sudah mengetahui kualitas permainan legiun import tersebut saat Diogo menjalani pertandingan bersama klub sebelumnya.
Hal tersebut diperkuat informasi yang didapat dari pemain Persib yang sempat merasakan atmosfer sepak bola Australia dan pernah berada satu tim seperti Yandi Sofyan saat di Brisbane Roar.
"Dia sudah sangat mengesankan, seperti itu yang terakhir kali saya tahu. Kemudian, di antara teman-teman di sini sudah banyak yang tahu tentang gaya bermain dia. Hal itu menjadi referensi. Yandi sudah kenal dan Sergio juga sudah tahu," kata pelatih yang sempat menimba ilmu kepelatihan di Inter Milan ini.
Pelatih asal Majalengka ini mengakui, mantan timnas Australia U-23 itu memiliki kemampuan bermain di berbagai posisi.
Hal itu menjadi nilai tambah baginya, karena dengan begitu Djanur bisa dengan mudah menentukan strategi saat akan menurunkan Diogo pada pertandingan.
"Banyak opsi untuk Diogo. Dia bisa bermain sebagai central defender atau central midfilder. Tetapi, awalnya memang dia adalah pemain defensive midfielder," ucap Djanur.
Diogo sendiri rencananya akan disiapkan sebagai stoper. Di posisi tersebut, Maung Bandung saat ini hanya mengandalkan Vladimir Vujovic dan Rudolf Yanto Basna, setelah Purwaka Yudi mengalami cedera disusul Hermawan yang mengundurkan diri.
"Awalnya, kebutuhan saya mencari pelapis saat Purwaka tak bisa turun sebagai central defender. Tetapi, ketika saya tahu Diogo juga mempunyai opsi lain bermain ke depan, bisa juga ia dimainkan di situ," ujarnya.
"Kedua, saya menginginkan skema yang lain. Saya bisa simpan dia sebagai defensive midfielder. Jadi, banyak opsi. Saya juga lebih banyak menggunakan feeling untuk menentukan posisinya," ujar Djanur.