Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis nasional spesialis ganda campuran, Liliyana Natsir, menceritakan asal mula nama panggilan Butet yang melekat pada dirinya. Sebagai atlet berdarah Manado, nama tersebut tentu tidak identik dengan tradisi daerahnya.
"Nama panggilan Butet muncul pas saya baru masuk ke PB Tangkas. Waktu itu ada senior saya, Muhrini, yang berdarah Batak tiba-tiba mengusulkan nama panggilan itu," tutur Liliyana kepada JUARA di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/8/2016).
"Dia bilang, kalau di Medan, panggilan Butet ditujukan kepada anak perempuan yang paling kecil dan itu biasanya dipakai buat yang paling disayang," katanya lagi.
Baca Juga:
Liliyana yang saat itu berstatus pemain junior dan paling kecil di PB Tangkas mengaku tidak berani membantah usulan seniornya tersebut. Dia pun mengiyakan dan hingga saat ini nama panggilan tersebut tidak tergantikan.
"Dia kan senior, jadi saya tidak berani melawan. Saya iyakan sajalah," ujar Liliyana berseloroh.
Liliyana baru saja mengharumkan negara pada Olimpiade Rio 2016. Pebulu tangkis 30 tahun yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad ini berhasil memenangi medali emas setelah mengalahkan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 21-14, 21-12.
Liliyana kini tercatat sebagai pebulu tangkis Indonesia paling sukses pada Olimpiade. Dia mengoleksi satu medali emas dan satu medali perak dari Olimpiade Beijing 2008 saat masih berpasangan dengan Nova Widianto.