Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tonggak Pembalik Keadaan Timnas Indonesia

By Jumat, 26 Agustus 2016 | 08:20 WIB
Direktur Pengembangan Kompetisi PSSI, Tommy Welly (ketiga dari kanan), dalam acara bertajuk Forum Diskusi BOLA dengan tema Timnas Menuju Piala AFF: ”Saatnya Garuda Bangkit,” di Kantor Redaksi BOLA, Palmerah, Jakarta, Selasa (23/8/2016). (ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)

Telah lama publik sepak bola Indonesia menanti prestasi dari tim nasional. Sudah 25 tahun Tim Merah-Putih tanpa gelar bergengsi. Terakhir kali Indonesia menjadi juara ialah pada SEA Games 1991!

Penulis: Ferry Tri Adi Sasono

Tabloid BOLA mencoba mengurai benang kusut yang membuat timnas tak kunjung meraih gelar selama seperempat abad dalam acara Forum Diskusi BOLA, Selasa (23/8/2016).

Piala AFF 2016 pada November menjadi ajang terdekat yang "diincar" publik. Sebelum lebih jauh, masyarakat sepak bola Tanah Air layak tahu masalah klise yang selalu menghinggapi timnas ketika akan berlaga di ajang akbar.

Persiapan minim menjadi alasan yang sering muncul. Kini, Tim Garuda ditambah persoalan sempat vakum satu tahun akibat sanksi FIFA.

Kompetisi tak berjalan dan seluruh sendi kehidupan sepak bola Indonesia mati pada 2015. Optimisme memang layak diapungkan, apalagi jika kita berkaca dari negara tetangga di Asia Tenggara.

Baca Juga:

Filipina misalnya, menjadikan kekalahan telak 1-13 dari Indonesia di Piala AFF 2002 sebagai peringatan. Mereka belajar bagaimana bangkit.

Pada Piala AFF 2014, Filipina ganti menggebuk Indonesia dengan skor telak 4-0.

"Ketika saya ke Filipina, mereka berkata bahwa kekalahan 1-13 kontra Indonesia digarisbawahi," tutur Tommy Welly, Direktur Pengembangan Kompetisi PSSI, di Kantor Redaksi BOLA di Palmerah, Jakarta.

"Selama 12 tahun mereka belajar dengan segala macam cara, misalnya jalan pintas naturalisasi, untuk menekuk Indonesia. Namun, ingat pembangunan sepak bola di Filipina juga berjalan selama 12 tahun itu," ucapnya.