Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mulutmu, harimaumu. Ujar-ujar itu seharusnya diperhatikan oleh kiper tim sepak bola putri Amerika Serikat, Hope Solo, yang diskors dan alami pemutusan kontrak lantaran berkomentar pedas di Olimpiade Rio 2016.
AS yang merupakan tim putri tersukses di Olimpiade dengan raihan empat medali emas tersisih di semifinal. Mereka kalah adu penalti dari Swedia.
Seusai pertandingan, Solo mengeluarkan komentar kontroversial. Pemain berusia 35 tahun itu menyebut para pemain Swedia sebagai kumpulan para pengecut.
Komite Olimpiade Internasional (ICC) mengaku kecewa dengan komentar Solo itu. Hanya, mereka tak mengambil tindakan formal karena kejadiannya tak berkaitan dengan teknis pertandingan.
This is the letter informing Hope Solo her contract with the USWNT has been terminated. pic.twitter.com/MtYwV9S6ed
— Liz Mullen (@SBJLizMullen) August 25, 2016
Akan tetapi, Solo tetap mendapatkan sanksi. USSF memutuskan menskors Solo dari keikutsertaan di tim putri AS untuk enam bulan ke depan.
"Komentar Solo tak bisa diterima," kata Presiden USSF, Sunil Gulati, seperti dilansir dari BBC, Kamis (25/8/2016).
Terkait sanksi dari USSF, Solo mengaku kecewa. Hal itu terlihat dari tulisan dia di laman Facebook.
"Saya kecewa dengan putusan Federasi ini," tulis dia.
Solo sebenarnya bukan satu kali bersikap indisipliner. Pada 2015, dia pernah diskors 30 hari karena terlibat kecelakaan saat tengah menjalani pemusatan latihan.