Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Alasan Claudio Bravo Pilih Hengkang dari Barcelona ke Man City

By Beri Bagja - Kamis, 25 Agustus 2016 | 05:44 WIB
Kiper Barcelona, Claudio Bravo, saat tiba di Stadion Riazor menjelang duel La Liga kontra Deportivo La Coruna, 20 April 2016. (DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

 Hanya dua musim membela FC Barcelona, Claudio Bravo memilih hengkang dan menuju pelabuhan baru, Manchester City.

Keputusan Bravo meninggalkan Barca sebenarnya menjadi pertaruhan besar bagi kelanjutan kariernya. Maklum, kiper berusia 33 tahun itu seolah terjamin menghiasi daftar riwayat hidup dengan raihan gelar jika tetap membela Barcelona.

Baca Juga:

Cuma dalam waktu dua tahun berseragam Blaugrana, Bravo mencicipi 8 trofi. Artinya, dia bersama Barcelona rata-rata memenangi titel 4 kali dalam semusim!

Namun, Bravo siap menutup karier singkat nan gemilang di Barca dan menyambut tantangan baru di Inggris. Berikut 4 alasan kepergian Bravo dari Barca menuju Manchester City.

1. Kisruh soal kontrak kerja


Penjaga gawang Barcelona, Claudio Bravo, menjalani partai kontra Real Madrid pada ajang La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, 21 November 2015.(CURTO DE LA TORRE/AFP)

Claudio Bravo masih terikat di Barcelona sampai 2018. Dia berharap mendapatkan perpanjangan kontrak 1-2 dua tahun lagi disertai peningkatan gaji yang signifikan.

Saat ini, penjaga gawang nomor satu timnas Cile itu dibayar sekitar 3,5 juta euro per musim atau setara Rp 52,3 miliar.

Akan tetapi, kubu Barca mengajukan opsi perpanjangan kontrak cuma setahun dengan gaji di bawah permintaan Bravo.

[video]https://video.kompas.com/e/5096795644001_v1_pjuara[/video]

2. Relasi dengan pesaing dan pelatih


Claudio Bravo (kiri) dan Marc-Andre Ter Stegen, sama-sama bagus siapa pun yang dimainkan.(GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES, PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Sudah ramai dibahas bahwa kebijakan teknis pelatih Luis Enrique sangat memengaruhi masa depan Bravo di Barca.

Enrique tak pernah menggaransi posisi kiper utama untuk Bravo ataupun Marc-Andre ter Stegen (24) yang dimainkan bergiliran pada kompetisi berbeda.

Kabarnya, Bravo akhir-akhir ini merasa Ter Stegen semakin mendesak posisinya untuk menjadi kiper utama yang mutlak.

Ter Stegen beberapa kali mengklaim dia ingin tampil lebih sering dan mengancam akan pergi jika Enrique tak memberi kesempatan ekstra.

Enrique mungkin luluh karena Ter Stegen menjanjikan bentangan karier lebih panjang daripada Bravo mengingat perbedaan usia yang jauh di antara mereka.

"Saya ingin naik tingkat dan bermain lebih banyak. Jumlah 25 pertandingan per musim tidak cukup bagi saya," kata Ter Stegen, dikutip dari ESPN FC.

3. Dua kesempatan besar di Manchester City


Luis Suarez (kiri) bersama Claudio Bravo (tengah) dan Daniel Alves saat merayakan keberhasilan Barcelona meraih gelar Piala Dunia Antar Klub 2015 seusai mengalahkan River Plate di Nissan Stadion, Yokohama, Jepang, 20 Desember 2015.(ATSUSHI TOMURA/GETTY IMAGES)

Penawaran City terhadap Bravo mencakup dua kesempatan besar yang diinginkan sang penjaga gawang.

Hal pertama adalah status tak tergantikan sebagai kiper nomor satu di kompetisi domestik dan Liga Champions sekaligus.

Peluang itu terbuka lebar seturut kabar City segera menendang kiper utama mereka selama 6 musim terakhir, Joe Hart.

Faktor kedua adalah pihak The Citizens akan menggaji Bravo dua kali lipat dari pendapatannya di Barcelona.

4. Adaptasi keluarga

Bravo mendaftarkan keempat anaknya di sekolah berbahasa Inggris saat mereka tiba di San Sebastian pada 2014.

Sang pemain dan istrinya, Carla, yakin kepindahan ke Manchester tidak akan berpengaruh banyak terhadap kebutuhan rumah tangga mereka. 

[video]https://video.kompas.com/e/5096795651001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P