Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dua Kali Rasakan Final Piala AFF, Imran Bicara Peluang Indonesia Pada 2016

By Segaf Abdullah - Rabu, 24 Agustus 2016 | 20:03 WIB
Eks pemain timnas Indonesia, Imran Nahumarury, menjadi salah satu pembicara yang dihadirkan dalam acara bertajuk Forum Diskusi BOLA dengan tema Timnas Menuju Piala AFF: ”Saatnya Garuda Bangkit,” di Kantor Redaksi BOLA, Palmerah, Jakarta, Selasa (23/8/2016) sore. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Eks pemain tim nasional (timnas) Indonesia, Imran Nahumarury, bicara peluang skuat Garuda di Piala AFF 2016. Menurut pria berusia 37 tahun itu, asal tidak demam panggung, kombinasi pemain senior dan junior memungkinkan Indonesia bisa berbicara banyak pada turnamen dua tahunan antar negara Asia Tenggara tersebut.

Imran Nahumarury menjadi salah satu pembicara yang dihadirkan dalam acara bertajuk Forum Diskusi BOLA dengan tema Timnas Menuju Piala AFF: ”Saatnya Garuda Bangkit,” di Kantor Redaksi BOLA, Palmerah, Jakarta, Selasa (23/8/2016) sore.

Terhitung, rataan umur 47 pemain seleksi timnas adalah 25 tahun.

"Mental jangan jatuh lebih dulu jika melawan Thailand."

Eks Pemain Timnas, Imran Nahumarury

Striker PSM Makassar, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, menjadi yang termuda dengan usia 19 tahun. Sedangkan pemain paling senior adalah kiper Persib Bandung, I Made Wirawan, yang berusia 34 tahun.

"Kolaborasi pemain senior dan junior sebetulnya bagus untuk timnas. Kini, tinggal bagaimana para pemain tersebut bisa menampilkan yang terbaik di atas lapangan," ucap Imran.

Selain itu, Imran juga menyoroti mental bertanding yang harus diperbaiki oleh timnas di Piala AFF. Menurut eks gelandang Persija Jakarta itu, tim Merah Putih wajib menghindari demam panggung.

Baca juga:

"Mental jangan jatuh lebih dulu jika melawan Thailand. Soalnya, mental bertanding penting untuk memenangi pertandingan atau turnamen sekalipun," katanya.

Tercatat, Imran Nahumarury masuk dalam daftar pemain timnas Indonesia yang berlaga pada Piala AFF 2000 dan 2002. Kala itu, Imran dkk selalu kalah di partai puncak dari Thailand.

Pada turnamen edisi 2000, Indonesia disikat Thailand dengan skor 1-4 di Stadion Rajamangala, Bangkok. Lalu dua tahun kemudian, Indonesia gagal di kandangnya, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Indonesia kalah dalam drama adu penalti 2-4 (2-2). 

[video]https://video.kompas.com/e/5096390287001_v1_pjuara[/video]