Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kamu kemudian datang langsung ke samping saya dan bertanya apakah saya baik-baik saja. Saya tidak bisa berbuat banyak selain gagal melanjutkan laga.
Setelah itu, saya menyadari bahwa saya sudah tua dan kamu juga sudah tak lagi muda. Ada terlalu banyak pemain berusia 20-an datang seolah meminta kita mundur.
Kemarin, saya akhirnya menang. Saya sangat kewalahan meskipun akhirnya bisa melakukannya pada kompetisi besar.
Ini bukan berarti saya takut tidak bisa mendapatkan medali emas, tetapi karena saya begitu bersemangat untuk mengalahkan kamu.
Ketika saya bertukar jersey dengan kamu dan kita berpelukan, saya sadar tubuh kita banyak dibalut perban. Saat itu, saya sadar bahwa usia kita sudah menua.
Rasanya ingin memutar waktu, tetapi saya tahu itu tidak mungkin. Namun, memori ini akan selalu terukir dalam hati saya.