Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, menilai pasukannya pantas mendapat lebih dari sekadar satu poin saat menjamu Arsenal, Sabtu (20/8/2016).
Leicester melakoni pekan kedua Premier League musim ini dengan hasil 0-0 saat bersua runner-up 2015-2016, Arsenal.
Partai itu menelurkan poin pertama buat mereka pada kompetisi 2016-2017.
Ranieri mengklaim timnya punya syarat lebih baik untuk menang daripada Arsenal.
Baca Juga:
"Tim menunjukkan performa bagus. Perolehan akhirnya juga bagus, tapi kami layak mendapat hasil sedikit lebih baik. Okelah Arsenal lebih dominan dan sangat berbahaya, tapi mereka tidak menciptakan banyak peluang bersih," kata Italiano berusia 64 tahun itu.
Ranieri menyebut Leicester kalah dalam penguasaan bola, tapi lebih efektif dalam mengancam musuh.
Jumlah total percobaan Jamie Vardy cs adalah 3 tembakan berbanding 11 milik Arsenal.
"Hasil seri tanpa kebobolan melawan musuh seperti Arsenal dalam laga kandang pertama adalah catatan yang bagus," ucap Ranieri.
Leicester mendapati dua situasi yang memunculkan klaim penalti akibat jatuhnya Danny Drinkwater dan Ahmed Musa di kotak terlarang Arsenal pada masing-masing babak.
Namun, wasit Mark Clattenburg menilainya tindakan legal. Ranieri tak mau tercebur dalam perdebatan soal wasit.
"Saya bukan manajer yang menangis jika dijatuhi penalti. Tidak, tidak. Wasit menunjukkan performa bagus. Bagi saya, penalti terjadi saat wasit meniup peluit dan dia tidak membunyikannya saat itu, jadi bukan penalti," katanya menghindari kontroversi.
Ranieri menargetkan klaim bangkit memetik tripoin perdana musim ini saat timnya menjamu Swansea City pekan depan (27/8/2016).
[video]https://video.kompas.com/e/5092042468001_v1_pjuara[/video]