Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Barcelona Vs Real Betis, Membuka dengan Tripoin

By Sabtu, 20 Agustus 2016 | 22:12 WIB
Pemain Barcelona merayakan gol yang dicetak Lionel Messi ke gawang Sevilla dalam laga Leg II Piala Super Spanyol di Stadion Camp Nou, Barcelona, pada 17 Agustus 2016. (ALEX CAPARROS/GETTY IMAGES)

Real Betis menduduki peringkat 10 di akhir La Liga 2015/16. Sama sekali tak buruk apabila parameternya posisi di tangga klasemen. Namun, jika ditelisik lebih jauh, sebetulnya Los Verdiblancos tak layak mengapung setinggi itu.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Tengok saja perjalanan mereka sepanjang musim kemarin yang ditandai kesulitan menang di kandang pada paruh pertama musim dan rentetan tanpa menang di laga tandang pada paruh kedua.

Jumlah 34 gol memasukkan juga merupakan catatan terendah dibandingkan seluruh kontestan Primera.

Sebaliknya Barcelona, berkat kemenangan agregat 5-0 atas Sevilla di Supercopa de Espana, melanjutkan laju tanpa kalah yang dibawa dari akhir musim lalu.

Setelah menang beruntun di lima jornada penutup 2015/16, ditambah sukses di final Copa del Rey, artinya Barca membawa 7 kemenangan dengan rekor gol 31-0.

“Motivasi kami guna menjuarai La Liga untuk tiga musim beruntun sangatlah tinggi. Sebabnya, catatan seperti ini tergolong sangat jarang terjadi dalam sejarah klub,” ungkap Luis Enrique, entrenador Barca, seperti dikutip situs resmi klub.

Memang hanya mendiang Johan Cruyff dan Pep Guardiola yang mampu mencatatkan gelar beruntun. Cruyff dengan empat titel La Liga di awal 1990-an, sedangkan Pep dari musim 2008/09 hingga 2010/11.

Pramusim

Bermodal dwigelar berturut-turut di dua musim awalnya, El Lucho menatap musim ketiga dengan asa menyamai catatan Pep.