Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kalah Pekan Ini, Peluang Leicester dan Arsenal Juara Cuma 4 Persen!

By Beri Bagja - Sabtu, 20 Agustus 2016 | 16:25 WIB
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, memberikan instruksi kepada anak-anak asuhnya saat melawan Manchester United pada Community Shield di Stadion Wembley, Minggu (7/8/2016). (IAN KINGTON/AFP)

Terlalu dini memprediksi hasil akhir kompetisi saat liga baru memasuki dua pekan. Namun, sejarah mengajarkan bahwa Leicester City dan Arsenal wajib menghindari kekalahan pada duel mereka, Sabtu (20/8/2016), jika ingin finis sebagai kampiun musim ini.

Leicester dan Arsenal bakal bertemu di King Power Stadium malam ini dalam tajuk duel dua tim teratas Premier League 2015-2016.

Mereka punya misi yang sama untuk bangkit dari kekalahan pada pekan pembuka musim ini.

The Foxes sang juara bertahan dipukul Hull City (1-2), sedangkan Arsenal disengat Liverpool FC di kandang sendiri (3-4).

Baca Juga:

Jika salah satu dari mereka kalah di King Power nanti, alarm tanda bahaya soal urusan juara liga sudah harus menyala.

Data memaparkan hanya satu tim yang mampu mengakhiri kompetisi sebagai kampiun meski kalah beruntun di dua laga pertama.

Hal itu mengacu pada sejarah era Premier League sejak 1992. Artinya, peluang sebuah tim juara setelah melalui dua pekan tanpa poin hanya 4,3 persen!

Satu-satunya klub yang dimaksud ialah Manchester United pada inaugurasi Premier League di 1992-1993.

Kala itu, pasukan Red Devils mengakhiri liga di posisi teratas walau mengawalinya dengan kekalahan beruntun dari Sheffield United 1-2 dan Everton 0-3.

Mereka bahkan gagal menang lagi di pekan ketiga karena ditahan Ipswich Town 1-1. Angin baru memihak Man United sejak November 1992.

Pasukan asuhan Sir Alex Ferguson cuma mengalami dua kekalahan tambahan dalam 5 bulan sisa kompetisi.


Ekspresi pelatih Arsenal, Arsene Wenger, saat Arsenal menjamu Norwich City dalam lanjutan Premier League pekan ke-36 di Stadion Emirates, Sabtu (31/4/2016).(PAUL GILHAM/GETTY IMAGES)

Bukan cuma soal peluang meraih titel, kekalahan beruntun pada dua pekan awal juga seperti kutukan bagi tim-tim yang mengincar tempat di zona Liga Champions.

Dalam kurun waktu yang sama, hanya Newcastle 1993-1994 dan Tottenham 2011-2012 yang sukses finis di zona empat besar klasemen walau melalui dua pekan perdana tanpa raihan poin.

Manajer Leicester, Claudio Ranieri, sangat memahami efek kemenangan dalam laga kontra Arsenal untuk perjalanan tim ke depannya.

"Kami kalah di laga perdana dan kini harus berjuang meraih hasil yang bagus. Saat memasuki lapangan, saya selalu bersikap positif. Ambisi saya adalah meraih poin lebih banyak daripada musim lalu," ucapnya, dikutip Daily Mail.

[video]https://video.kompas.com/e/5091494842001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P