Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Leicester City bakal menghadapi lawan yang tak mudah, yakni Arsenal. Bayangkan saja, sejak 1994 hingga detik ini, Leicester tak pernah sekalipun mengalahkan Arsenal. Bagaimana bisa?
Sudah begitu lama Leicester tak mampu menumbangkan Arsenal. Kemenangan terakhir mereka atas The Gunners terjadi pada Premier League musim 1994-1995, tepatnya 23 November 2011.
Kala itu, di markas yang lama, Filbert Street, Leicester asuhan Kevin MacDonald berhasil memukul Arsenal 2-1. Padahal, Arsenal saat itu diperkuat oleh pemain sekaliber Ian Wright, Lee Dixon, dan Paul Dickov.
Kemenangan Leicester tersebut ditentukan lewat gol bunuh diri bek Arsenal, Andy Linighan, dan David Lowe. Adapun Arsenal hanya menyumbangkan gol lewat eksekusi penalti Wright.
Demikianlah euforia terakhir pendukung Leicester dalam merayakan kemenangan tim kesayangannya atas Arsenal. Selebihnya, mereka hanya bisa melihat Leicester kalah atau seri saat melawan Arsenal.
Arsenal are unbeaten in their last 19 games against Leicester going back to the 1994/95 season. pic.twitter.com/vxGZ0TooDD
— DStv Nigeria (@DStvNg) August 18, 2016
Sejak kemenangan pada 1994, Leicester terhitung telah 19 kali bertemu dengan Arsenal di kancah Premier League. Hasilnya, Arsenal menang 13 kali, dan enam laga sisanya berakhir imbang.
Dua pertemuan terakhir pada musim 2015-2016 tentunya masih cukup melekat dalam ingatan kita. Leicester yang saat itu tergolong on fire, rupanya tak mampu menanggulangi kekuatan tim asuhan Arsene Wenger.
Pertemuan paruh pertama berakhir dengan skor mencolok. Bermain di Stadion King Power, Arsenal secara perkasa membungkam Leicester 5-2.
Saat itu, Jamie Vardy memang sanggup membawa timnya unggul lebih dulu. Namun, gelontoran gol dari Theo Walcott, Alexis Sanchez (3 gol), dan Olivier Giroud membuat kota Leicester berduka.
Kedigdayaan Arsenal masih tak terbendung pada laga paruh kedua di Stadion Emirates. Lagi-lagi, Vardy sempat membawa timnya memimpin lebih dulu.
Akan tetapi, pada akhirnya duka kembali menyelimuti Leicester. Torehan gol Walcott dan Danny Welbeck membuat Leicester pulang dengan tangan hampa.
Have you ever seen a better hat-trick than this?
— Arsenal FC (@Arsenal) August 19, 2016
Vote for your favourite #LCFCvAFC goal
➡️ https://t.co/OR9vxaRRLXhttps://t.co/kWpiW8K6bu
Oezil-Sanchez-Walcott Jadi Momok Leicester
Arsenal menjadi satu-satunya klub yang mampu mengalahkan Leicester pada dua pertemuan musim 2015-2016.
Jika menilik dua pertemuan tersebut, Arsenal layak berterima kasih kepada Mesut Oezil, Theo Walcott, dan Sanchez.
Ketiga pemain tersebut bisa dikatakan sebagai sosok vital dalam kemenangan Arsenal atas Leicester. Pernyataan itu bisa dibuktikan dari statistik ketiganya saat Arsenal menghancurkan Leicester di kandangnya.
Berdasarkan statistik Whoscored, Oezil menorehkan operan sukses mencapai angka 93 persen. Sementara itu, Sanchez melepaskan tujuh tembakan yang tiga di antaranya berbuah gol.
Calum Chambers: "If anyone is going to win us the title, it’s Mesut Ozil! He’ll be a very important player." pic.twitter.com/s2mYWHgig5
— Squawka News (@SquawkaNews) August 17, 2016
Demikian pula Walcott, yang sanggup menorehkan satu gol dari delapan percobaan sepanjang 90 menit pertandingan.
Kontribusi positif ketiganya juga menjadi penentu kemenangan 2-1 Arsenal atas Leicester pada laga paruh kedua di Stadion Emirates.
Kesimpulannya, kalau memang ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, Claudio Ranieri dan anak asuhnya wajib mencari cara untuk mematikan keleluasaan Oezil, Sanchez, dan Walcott dalam mengkreasi peluang.
Kuncinya ada pada kekuatan lini belakang. Leicester punya sosok Wes Morgan yang kemungkinan akan diduetkan dengan Robert Huth untuk menjaga para penggawa Arsenal.
Kabar baiknya bagi Leicester, Oezil dilaporkan sedang dalam kondisi tak 100 persen fit.
Selain itu, Leicester juga punya kesempatan membombardir pertahanan Arsenal dengan absennya Per Mertesacker, dan kondisi fisik Laurent Koscielny yang masih meragukan.
Untuk mengoyak jala gawang Arsenal, Leicester memiliki tiga sosok yang patut diperhitungkan, yakni Vardy, Riyad Mahrez, dan Ahmed Musa.
Nama terakhir mungkin belum bisa disejajarkan dengan pamor Vardy dan Mahrez. Namun, Musa tampil cukup baik saat Leicester kalah 1-2 di markas Hull City pada pekan lalu.
Leicester pun tentunya ingin bangkit dari kekalahan tersebut. Ambisi mereka meraih tripoin kian membara mengingat laga nanti akan digelar di Stadion King Power.
Namun perlu diingat, segalanya bisa terjadi. Bukan tak mungkin pula Arsenal justru masih menjaga tren tanpa kalah dari Leicester yang saat ini sudah memasuki usia 21 tahun.