Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, mengakui bahwa Premier League lebih sulit ketimbang kompetisi teratas sepak bola Prancis, Ligue 1.
Pernyataan itu dilayangkan Ibrahimovic seusai membawa Manchester United menang 2-0 atas Southampton, di Stadion Old Trafford, pada Jumat (19/8/2016) atau Sabtu dini hari WIB.
Dalam laga tersebut, Ibrahimovic menjadi aktor utama. Pria 34 tahun itu memborong dua gol Manchester United pada menit ke-36 dan 52.
#MUFC 2-0 #SaintsFC
— talkSPORT (@talkSPORT) August 19, 2016
Zlatan Ibrahimovic marks home debut with deadly double https://t.co/SzWLKry2Ic pic.twitter.com/uF0xzSKHAr
Sebelum bergabung ke Manchester United, Ibrahimovic merupakan juru gedor andalan klub papan atas Ligue 1, Paris Saint-Germain (PSG).
Selama di PSG, karier Ibrahimovic sangat mengagumkan. Pasalnya, striker asal Swedia itu mampu menyumbangkan 156 gol untuk PSG dari 180 laga di berbagai kompetisi.
Ibrahimovic juga pernah tiga kali menyandang status top scorer Ligue 1, yakni pada 2013, 2014, dan 2016. Tak heran, Ligue 1 dinilai terlalu mudah bagi pemain sekelas Ibrahimovic.
Namun, kala menjajal Premier League, Ibrahimovic tak merasakan atmosfer yang sama seperti di Ligue 1. Ia merasa bahwa sepak bola Inggris begitu ketat dan sulit.
"Di sini (Inggris), permainannya lebih keras (dari Prancis). Anda perlu bermain maksimal. Jika ada peluang, Anda harus fokus. Tak peduli siapa yang mencetak gol," ujar Ibrahimovic kepada Sky Sports.
"Saya perlu mengenal semua orang dan cara mereka bermain. Semuanya benar-benar baru layaknya sebuah parsel besar," tutur dia.
Dua gol ke gawang Southampton menjadikan Ibrahimovic sebagai pencetak gol terbanyak sementara Premier League dengan jumlah tiga gol.