Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Leicester Vs Arsenal, Sentilan untuk Arsene Wenger

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 20 Agustus 2016 | 08:31 WIB
Manajer Arsenal asap Prancis, Arsene Wenger pada laga Premier League melawan Man. United di Old Trafford 28 Februar 2016. (OLI SCARFF/AFP)

Leicester City dan Arsenal bertemu dalam keadaan sama-sama 'terluka' setelah kalah pada pekan pertama Premier League musim 2016-2017. Bagi Arsene Wenger, laga tersebut memberi sentilan ekstra.

Pada awal bursa transfer musim panas, Arsenal dikaitkan dengan dua pilar Leicester, Jamie Vardy dan Riyad Mahrez. Niat Wenger membajak Vardy lebih dulu tercium oleh media.

Arsenal pun sempat serius mengejar Vardy dan berniat melunasi klausa pelepasan Vardy senilai 20 juta pounds (sekitar Rp 344 miliar).

Namun, penyerang Inggris tersebut menolaknya. Dia memilih berjuang bersama The Foxes mempertahankan gelar Premier League karena tidak yakin mendapat banyak kesempatan bermain bersama The Gunners.

Adapun dengan Mahrez, situasi Arsenal lebih spekulatif. Mahrez memang masuk incaran Arsenal, tetapi Wenger dan manajemen klub belum pernah mengajukan penawaran resmi terhadap Pemain Terbaik PFA musim 2015-2016 tersebut.

Sebelum Arsenal sempat mengajukan tawaran konkret, Mahrez memutuskan memperpanjang kontrak di King Power Stadium, kandang Leicester City.

Vardy dan Mahrez hanya dua di antara pemain yang gagal diboyong Wenger ke Emirates Stadium musim ini.

Sebelumnya, Wenger harus menyaksikan pemain incaran mereka seperti Alvaro Morata, Gonzalo Higuain, dan Alexandre Lacazette, memilih berlabuh ke klub lain atau bertahan di klub mereka saat ini.

Arsenal sejauh ini baru mendatangkan Granit Xhaka, Takuma Sato, dan Rob Holding dengan total belanja 40 juta pounds (Rp 701 miliar).

Jumlah ini jelas lebih sedikit ketimbang uang yang sudah dikeluarkan rival-rival seperti Manchester United, Chelsea, dan Manchester City. Seperti musim-musim sebelumnya, The Gunners memilih sikap berhati-hati dalam membeli pemain.