Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Entah kebetulan atau manajemen Inter memang sudah melakukan riset mendalam sebelum menunjuk Ronald De Boer. Yang pasti, De Boer berpotensi menjadi pergerakan terbaik I Nerazzurri di sepanjang bursa transfer musim panas 2016/17.
Penulis : Anggun Pratama
Ketika menerima pinangan Inter pada 9 Agustus silam, De Boer seperti mengalami deja vu. Ia datang dalam klub yang sedang mengalami turbulensi.
Pada Desember 2010, De Boer datang ke Ajax dalam situasi serupa. Total enam musim sebelum kedatangannya, Ajax gagal meraih gelar Eredivisie. De Godenzonen menunjuk tujuh pelatih sebelum dirinya.
Efek De Boer sangat cepat karena cuma sekitar lima bulan setelah resmi menjadi pelatih caretaker, Ajax menyelesaikan musim sebagai kampiun!
Total, De Boer mengamankan empat gelar Eredevisie sebelum terbang ke Milano.
Di sisi Inter, sudah sejak 2010 klub terus mencari pelatih yang bisa mengangkat tim konsisten berada di papan atas. Usai kepergian Jose Mourinho, cuma sekali Inter bisa bersaing di jalur scudetto, yakni pada 2010/11 bersama Rafael Benitez dan Leonardo.
Setelah itu Inter kepayahan dengan terus gonta-ganti pelatih. Sekali lagi terjadi kemiripan. De Boer adalah pelatih kedelapan setelah Jose Mourinho alias sejak terakhir kali Inter menjadi penguasa Serie A.
De Boer tentu tak akan mendapatkan tanggung jawab buat langsung meraih gelar Serie A 2016/17 mengingat masa persiapannya yang sangat singkat. Hingga laga perdana Serie A kontra Chievo pada 20 Agustus, De Boer baru dua pekan menggantikan Mancini.
Paling tidak, De Boer akan mencoba mengembalikan mentalitas Inter sebagai sebagai tim pemenang dengan target minimal finis di zona Liga Champion.
Formasi
Pemain Kunci: Ever Banega
Inter kesulitan mengatur tempo serta kepayahan buat membongkar pertahanan lawan. Sepasang kelemahan musim lalu tersebut membuat I Nerazzurri kerap kehilangan poin krusial.
Sang Biru-Hitam lantas mendapatkan Ever Banega dari Sevilla tanpa biaya. Pria Argentina tersebut sangat mungkin menjadi jawaban atas dua masalah itu.
Banega dikenal jago dalam mengatur permainan timnya. Ia juga punya visi bagus dalam membangun serangan. Posisi terbaiknya saat bersinar di Sevilla adalah sebagai gelandang serang, tetapi juga gape mentas sebagai deeplying playmaker.
Pelatih : Frank De Boer, Kreatif dan Atraktif
Penggemar tiki-taka, belajar dari sederet pelatih top sejak masih menjadi pemain, seperti Rinus Michels, Johan Cruyff, hingga Louis van Gaal, membuat Frank De Boer identik dengan gaya permainan atraktif. Setidaknya Ajax sudah merasakan sentuhan emas pelatih berusia 46 tahun tersebut.
Gaya bermain atraktif dan penuh kreasi tersebut pasti juga akan dibawa ke Inter. Hanya, jangan harap filosofi De Boer sudah langsung terlihat akhir pekan ini. Ia butuh waktu, yang untungnya terbantu dengan awalan liga yang tak terlalu berat.