Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kesempatan Terakhir Pemain Asing Mubazir Arema Cronus

By Sabtu, 20 Agustus 2016 | 11:14 WIB
Striker Arema Cronus, Gustavo Giron, saat tampil melawan Persiba Balikpapan dala laga lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, (01/05/2016). (DOK. BOLA/SUCI RAHAYU)

Kendati Arema hilir mudik di tangga teratas klasemen pada putaran pertama Torabika Soccer Championship (TSC), manajemen Singo Edan sudah sesumbar bakal mencari pemain asing baru untuk putaran kedua. Siapa yang mungkin jadi korban?

Penulis: Ovan Setiawan/Persiana Galih

Rencana manajemen itu bikin empat pemain asing Arema was-was. Meski demikian, sebenarnya Ruddy Widodo, Manajer Arema, belum memberikan sinyal siapa saja pemain yang akan dicoret.

Ia hanya mengisyaratkan kualitas pemain asing Singo Edan mesti di atas rata-rata pemain lokal. “Kalau pemain lokal memberikan seratus persen kemampuannya, pemain asing harus di atasnya,” kata pria berkacamata ini.

Ruddy menyebut ada pemain asing yang menerima rapor merah. Hanya, manajemen akan mengumumkannya pada akhir putaran pertama.

“Kemampuan mereka akan tetap kami lihat di dua pertandingan terakhir," kata pengusaha transportasi tersebut.

Jika ditelisik dari empat pemain asing yang dimiliki Arema, hanya Gustavo Giron Marulanda yang tak mampu bersaing.

Bahkan, pembelian Giron dianggap mubazir karena tak mampu bermain seperti kala membela Baywaster City ketika ia mencetak 21 gol dari 22 pertandingan pada 2015.

Tapi, bukan berarti tiga pemain asing lainnya luput dari pantauan. Goran Gancev (bek), Esteban Vizcarra (gelandang sayap), dan Srdjan Lopicic (gelandang) sama-sama diawasi manajemen.

Adapun saat ini Ruddy tengah mencari pemain asing yang pernah bermain di Indonesia. Dengan begitu, pemain tersebut tak perlu beradaptasi lagi.

Ruddy tak memungkiri bila agen datang berbondong-bondong menawarkan pemainnya ke Arema. "Tapi, kami tidak mau membeli kucing dalam karung. Kami akan pertimbangkan semua agen dengan matang," katanya.

Pasrah

Rencana eliminasi pemain ditanggapi dingin oleh Giron. Dia mengaku menerima setiap keputusan manajemen terkait nasibnya. “Sebagai pemain profesional, saya tidak ada masalah," tuturnya.

Ia mengaku tak terpengaruh dengan isu pencoretan tersebut. Bagi Giron, kabar tersebut justru membuatnya termotivasi.

“Jika diberi kesempatan oleh pelatih, saya akan menunjukkan kemampuan terbaik di dua pertandingan sisa putaran pertama," kata pemain asal Australia ini.

TSC merupakan musim pertamanya bermain di Indonesia. Giron mengaku masih butuh adaptasi lebih jika diminta menunjukkan performa terbaiknya.

Meski begitu, Giron sebenarnya memuji respons lingkungannya selama tinggal di Indonesia. "Semua baik di sini. Rekan-rekan saling mendukung,” ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P