Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika berpamitan, Paulo Camargo sempat berujar bahwa dirinya sulit mendapatkan satu tim dengan kondisi fisik yang sama. Hal itu yang menyebabkan performa Persija di tangannya menurun.
Penulis: Ferry Tri Adi
Pelatih asal Brasil itu juga kerap menyiasati dengan rotasi pemain. Hal itu tentu menyulitkan eks arsitek Persibo Bojonegoro tersebut memainkan tim terbaik.
Namun, selepas kepergian Camargo berikut dua asistennya, Carlos Denimar dan Nimrod Manalu, Macan Kemayoran sedikit demi sedikit mulai membenahi pekerjaan rumahnya.
Francis Wewengkang dan Troy Medicana sebagai asisten serta pelatih fisik didatangkan untuk menemani Jan Saragih, caretaker pelatih.
“Beberapa hari saya di sini banyak pekerjaan rumah, terutama soal kondisi pemain. Di Indonesia saya mencoba mendalami tren cedera yang terjadi ternyata dipengaruhi materi latihan. Hal yang lumrah kalau kalah, pemain langsung digeber latihan,” ujar eks pelatih fisik Sriwijaya FC itu.
Tak heran, dari masalah tersebut Persija kini menyasar pemulihan kondisi pemain. Tiga gelandang yang bermain mengandalkan kecepatan seperti Ambrizal, Novri, dan Rudi kerap tak dimainkan penuh.
“Pemain seperti Rudi “Bogel”, Ambrizal, dan Aldi kondisinya tidak bisa terus dipaksakan bermain 90 menit. Apalagi dengan gaya permainan dari pelatih Jan yang cepat dan atraktif, stamina mereka belum mencapai tahap maksimal jika dimainkan 90 menit," kata Troy.
"Karena itu, tiga gelandang serang tidak bermain penuh. VO2Max mereka juga belum terlalu bagus. Jika dalam kondisi latihan hanya di angka 55-57 dan kondisi tidak latihan hanya sampai angka 53,” lanjutnya.
Perbaikan kondisi fisik Persija bisa dilihat dari pendekatan terhadap Rudi. Dalam dua laga terakhir, Bogel dimainkan sebagai starter, tetapi tidak penuh 90 menit. Hal itu dilakukan karena gelandang serang 23 tahun tersebut merupakan pemain yang masa pemulihannya panjang.