Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Real Madrid masih terlihat adem ayem di bursa transfer. Bahkan dengan potensi adanya ancaman sanksi larangan pembelian pemain di dua kali jendela transfer dari FIFA yang sudah di depan mata, Real Madrid tetap tidak menggila di lantai bursa.
Alvaro Morata masih menjadi pembelian pertama dan satu-satunya dari Los Blancos musim ini. Morata dibeli dari Juventus dengan nilai 30 juta euro via penebusan buy-back clause.
Pemain lain yang bergabung berstatus kembali dari masa peminjaman. Meski demikian, kualitasnya tetap level atas, seperti Marco Asensio, Fabio Coentrao, dan Lucas Silva.
Dari sisi penjualan, Madrid menjual Jese Rodriguez, cantera terbaik La Fabrica dalam kurun beberapa tahun terakhir. Relatif tak banyak perubahan dari tim kampiun Liga Champion edisi pamungkas.
Barangkali, baik Zinedine Zidane maupun Presiden Florentino Perez merasa skuat saat ini sudah lebih dari cukup buat menantang Barcelona dan Atletico Madrid dalam perburuan gelar juara La Liga 2016-2017, titel yang tak pernah Madrid menangi lagi sejak edisi 2011/12.
Sebuah anggapan yang berisiko. Dari sisi aktivitas bursa, justru Barca dan Atletico yang seperti kebakaran jenggot. Barca mengeluarkan 80 juta euro buat empat pemain baru.
Nilai termahal dikeluarkan buat Andre Gomes (Valencia) demi memperkuat lini tengah, yang notabene menjadi salah satu posisi terkuat Blaugrana dalam beberapa musim terakhir.
Sisa pengeluaran sebagian besar dipakai buat memperkokoh barisan belakang dengan mendatangkan Lucas Digne dan Samuel Umtiti. Pengeluaran Atletico satu juta lebih banyak dari Barca, tapi untuk jumlah pemain yang lebih banyak pula.
Tidak seperti rival sekotanya, Atletico sepertinya benar-benar mempersiapkan diri buat menghadapi ancaman sanksi larangan transfer dua periode, seperti yang pernah menimpa Barca.
“Sejujurnya, kami sama sekali tak tahu soal isu larangan transfer itu. Ada sumber yang bilang wujudnya memang larangan transfer, tapi ada juga yang mengatakan hukuman sebatas denda,” tutur Presiden Atletico, Enrique Cerezo, di Marca.
Terlepas pemahaman Cerezo atas potensi sanksi, geliat transfer Atletico memang layak diacungi jempol. Pembelian mereka efektif, tampak sangat serius bermaksud meningkatkan kualitas tim.
Kalau geliat transfer adalah patokan utama kesiapan sebuah tim bersaing di jalur juara, Madrid bisa terpinggirkan. Aktivitas belanja mereka bahkan masih kalah jika dibandingkan Sevilla (56 juta euro) atau Villarreal (52).
Sevilla memang rutin keluar duit banyak buat berbelanja personel anyar yang potensial dijual kembali dengan nilai lebih mahal di kemudian hari. Tapi, penambahan kekuatan Los Nervionenses masih belum cukup buat menantang Blaugrana.
Pun demikian dengan Villarreal. Alhasil, dengan atau tanpa geliat transfer yang gila-gilaan, Madrid akan tetap menjadi pesaing paling potensial buat menjegal Barcelona di musim 2016/17.
"Sulit meningkatkan kualitas tim ini karena Real Madrid memiliki pemain berkualitas di semua posisi. Tapi, sampai 31 Agustus, semua hal bisa terjadi," ucap Perez di situs resmi klub.
Penulis: Rizki Indra Sofa