Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Efek Sanksi FIFA, Filipina U-19 'Meraba' Pada Laga di Sleman

By Kamis, 18 Agustus 2016 | 20:41 WIB
Pelatih Filipina U-19, Dan Padernal (dua dari kiri) dan pelatih Indonesia U-19, Eduard Tjong (dua dari kanan) saat jumpa pers di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (18/8/2016). (GONANG SUSATYO/JUARA.net)

19 pun buta kekuatan tim nasional (timnas) U-19 Indonesia jelang uji coba di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Jumat (19/8/2016).

Sanksi yang dijatuhkan karena adanya kisruh PSSI dengan Menpora Imam Nahrawi menjadikan tim nasional harus absen di laga internasional. Bahkan, timnas U-19 tak bisa mempertahankan gelar juara Piala AFF U-19 pada 2015.

”Jadi, uji coba ini sangat penting karena Indonesia kembali tampil di Piala AFF U19."

Pelatih Filipina U-19, Dan Padernal

Kini, Indonesia kembali ke pentas sepak bola internasional setelah FIFA mencabut sanksinya. Piala AFF U-19 yang digelar di Vietnam, 11-24 September 2016, menjadi ajang internasional pertama yang diikuti timnas.

Sempat terkucil selama lebih dari satu tahun justru memberi keuntungan Indonesia. Pasalnya, kekuatan skuat Garuda Muda jadi misteri.

Tak heran bila pelatih Filipina U-19, Dan Padernal, mengaku buta dengan kekuatan timnas U-19. Dia pun hanya bisa meraba kekuatan Indonesia U-19 dalam uji coba di markas PSS Sleman ini.

”Terus terang, kami tidak tahu bagaimana sepak bola Indonesia saat ini. Kami pun buta kekuatan Indonesia U-19. Apalagi, Indonesia pernah absen di internasional,” kata Dan Padernal.


Para pemain Filipina U-19 sebelum melakukan uji lapangan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (18/8/2016) sore. (GONANG SUSATYO/JUARA.net)

”Jadi, uji coba ini sangat penting karena Indonesia kembali tampil di Piala AFF U19. Ini juga untuk kali pertama kami berhadapan dengan tim negara lain di laga internasional,” tuturnya.

Menurut Padernal, tim sesungguhnya sudah dipersiapkan usai tampil di Piala AFF U-19 2015. Namun dia menghadapi kendala banyak pemain yang masih harus menyelesaikan sekolah.

Akibatnya, pemain sering keluar masuk skuat Filipina.

”Ini menjadikan saya melakukan banyak perombakan pada skuat. Paling tidak ada 80 persen merupakan pemain baru, termasuk empat pemain naturalisasi,” jelasnya.

[video]https://video.kompas.com/e/5085078906001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P