Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

CDM Indonesia Plontos Setelah Tontowi/Liliyana Rebut Emas

By Pipit Puspita Rini - Kamis, 18 Agustus 2016 | 19:27 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, melakukan selebrasi sebelum naik podium. Tontowi/Liliyana meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dengan mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) 21-14, 21-12 di Rio Centro-Pavilion 4, Rabu (17/8/2016). (YVES LACROIX/BADMINTON PHOTO)

Chef de Mission (CDM) kontingen Indonesia pada Olimpiade Rio 2016, Raja Sapta Oktohari, memenuhi janjinya. Dia pun membotaki kepalanya jika ada atlet Indonesia yang meraih medali emas.

Laporan Langsung Pipit Puspita Rini dari Rio de Janeiro, Brasil

”Jadi, waktu itu Pak Menteri (Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi) masih di sini. Nah, kalau misal ada atlet kita yang dapat emas, Pak Menteri ngajakin botak. Saya bilang oke,” kata Okto, sapaan Raja Sapta Oktohari.

Enggak ada rasa kecewa. Mereka sudah berjuang dan semua sudah dilakukan dan dipikirkan."

CDM Indonesia, Raja Sapta Oktohari

Pebulu tangkis ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang akhirnya mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.

Mereka mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) 21-14, 21-12 pada partai final di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Rabu (17/8/2016).

Selain Okto dan Imam, ada beberapa pengurus olahraga Indonesia yang juga membotaki kepalanya. Mereka adalah Gatot S Dewabroto (Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga di Kemenpora) dan Krisna Bayu (Ketua Komite Atlet KOI).


Chef de Mission Indonesia pada Olimpiade Rio 2016, Raja Sapta Oktohari (tengah), berpose bersama pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad (kiri)/Liliyana Natsir saat makan malam setelah partai final di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016).(PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.net)

Baca Juga:

”Ini moment of the truth-nya. Pecah telur, dapat medali emas pada tanggal 17 Agustus,” kata Okto tentang prestasi yang diraih tim Indonesia.

Selain satu medali emas, Indonesia juga mendapatkan dua medali perak dari cabang angkat besi lewat Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni.