Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Medali emas yang diraih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio 2016 menjadi kado ulang tahun ke-71 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016). Torehan emas dari cabang bulu tangkis ini merupakan kali kedua bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan.
Medali emas pertama yang dirayakan pada ulang tahun kemerdekaan adalah saat Hendra Setiawan/Markis Kido menjadi juara nomor ganda putra pada Olimpiade 2008 di Beijing.
Hari itu, Sabtu, 16 Agustus 2008 atau satu hari menjelang ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Kido/Hendra menjadi juara Olimpiade Beijing. Mereka meraih medali emas setelah mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng, melalui pertarungan rubber game, 12-21, 21-11, 21-16.
Kido dan Hendra sontak menjatuhkan badan ke lantai lapangan Beijing University of Technology Gymnasium, Beijing, China. Keduanya kemudian menangis tersedu-sedu, seakan tidak memercayai apa yang baru saja terjadi.
"Waktu akhirnya memenangi poin itu, rasanya semua beban yang kami tanggung selama Olimpiade Beijing hilang. Plong sekali rasanya," ujar Hendra kepada JUARA.
Kido/Hendra berhak menempati podium kampiun setelah sebuah sodoran backhand yang dilepas Hendra mendarat sempurna ke sisi kiri lapangan lawan. Skor pada gim ketiga yang semula tercatat 20-16 berubah menjadi 21-16.
"Pertandingan final Olimpiade Beijing betul-betul sulit karena kami bertanding melawan pemain tuan rumah. Dukungan buat mereka tentu lebih banyak ketimbang buat kami, tetapi kami berusaha untuk bermain maksimal saja dan nothing to lose," kata Kido pada kesempatan terpisah.
"Ternyata mental kami lebih siap. Cai/Fu malah jadi tertekan saat kami memenangi gim kedua dan menyamakan kedudukan," kata Kido mengenang.
Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, menyebut para atlet yang telah berjuang di ajang olimpiade dan menyumbangkan medali emas sebagai pahlawan dan pejuang bangsa.
Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Presiden mengaku bangga ketika lagu Indonesia Raya yang selalu mengiringi setiap acara kenegaraan dikumandangkan di Olimpiade Beijing.
"Dalam rangka peringatan hari kemerdekaan kita, tadi malam (Sabtu malam) bangsa kita mendapat hadiah yang membanggakan dengan perolehan medali emas dari pahlawan kita, pejuang kita, dari olympic games di Beijing. Saya kira semua mengikuti, Saudara Hendra dan Markis," ujar Presiden dalam jumpa pers seusai peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI , Minggu (17/8/2016), dikutip dari Harian Kompas, 18 Agustus 2016.
Baca Juga:
Delapan tahun berselang, bulu tangkis kembali mempersembahkan kado ulang tahun kemerdekaan bagi Indonesia. Tahun ini, Tontowi/Liliyana meraihnya tepat pada tanggal 17 Agustus 2016.
“Saya tidak bisa berkata-kata lagi. Yang pasti, medali ini kami persembahkan untuk ulang tahun kemerdekaan Indonesia,” kata Tontowi seusai pertandingan.
“Indonesia memiliki tradisi emas Olimpiade dari bulu tangkis. Di London, kami gagal mendapatkan medali. Hasil ini untuk bayar utang kegagalan tersebut,” kata Liliyana.
Presiden Joko Widodo pun mengapresiasi keberhasilan Tontowi/Liliyana. Begitu juga dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sementara itu, beberapa medali emas lain diraih tidak bertepatan dengan perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Barcelona 1992 berakhir pada 9 Agustus. Demikian pula dengan Atlanta 1996 yang ditutup pada 4 Agustus, jauh sebelum perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Pada Sydney 2000, Olimpiade dimulai pada 15 September.
Pada Athena 2004, Olimpiade dimulai pada 13 September. Namun, partai final baru dimulai pada 19 Agustus. Adapun Taufik Hidayat meraih medali emas dari nomor tunggal putra pada 21 Agustus 2004.