Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih baru Inter Milan, Frank de Boer (46), mengaku punya tekad bulat menjadi pelatih setelah pengalaman tak menyenangkan di bawah Fatih Terim di Galatasaray pada awal 2000-an.
Ketika itu merupakan senja karier De Boer. Ia telah melewati usia 32 tahun saat menapak di tanah Turki.
Terim sebenarnya ngotot untuk mendapatkan De Boer dari FC Barcelona pada musim panas 2003.
Namun, serangkaian penampilan buruk pada paruh pertama musim membuat hubungannya dengan sang pelatih memburuk.
Keadaan mulai memanas setelah De Boer tak dibawa Terim ke sebuah kamp latihan tim pada Januari 2004.
"Fatih Terim tidak membawa saya karena dokter tim berkata saya cedera," ujarnya seperti dikutip Hurriyet Daily News pada awal 2004. "Namun, saya tak cedera. Pada titik itu saya sadar Terim tidak menginginkan saya."
Di balik hubungan buruk itu, De Boer ternyata sudah terlebih dulu melihat bagaimana pemikirannya tak sejalan dengan sang pelatih.
"Di Turki saya mulai mempelajari sepak bola sebagai pelatih. Ketika itu saya berpikir, 'saya tak akan melatih Galatasaray seperti ini.' Saya tak suka cara Terim melatih dan mungkin saya berbicara terlalu banyak di lapangan. Saya lebih senang mengatur tim secara taktis," tuturnya kepada Gazzetta World.
Tak hanya berbeda, De Boer mengutarakan bahwa ia berbeda pandangan 180 derajat dengan sang pelatih. Rasa frustrasi ini yang membuat De Boer kemudian berambisi jadi pelatih.
"Misalnya, di lapangan latihan ia meminta kami bermain 11vs11 di lapangan sebesar 50 meter. Saya tak mengerti kenapa," ujar pemilik kaki kiri brilian selama bermain itu.
"Metodanya tak masuk akal, tak berguna, dan sejak itu saya bertekad akan melakukan kebalikannya jika menjadi pelatih," tutur De Boer lagi.
Beberapa pengamat Liga Belanda mengatakan bahwa De Boer adalah penganut sejati taktik ideal sepak bola Ajax ala Johan Cruyff.
Ia menekankan organisasi pertahanan serupa pelatihnya terdahulu, Louis van Gaal, serta sirkulasi bola dan transisi serangan cepat ala Cruyff.
Sebagai pelatih, De Boer memenangi empat titel Liga Belanda secara beruntun sejak 2011.