Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hanya butuh satu partai untuk menempatkan kembali Arsene Wenger dalam sorotan tajam. Manajer Arsenal berusia 66 tahun itu merasakan kekalahan dari Liverpool FC pada pekan perdana Premier League musim ini.
Wenger menyaksikan pasukannya ditekuk Liverpool 3-4 di Stadion Emirates, Minggu (14/8/2016).
Media Inggris kembali mengaitkan hasil negatif tersebut dengan kinerja sang manajer gaek dalam membentuk skuat.
Baca Juga:
Krisis akibat cedera pemain membuat lini belakang Arsenal sangat rentan ditembus.
Pada laga perdana EPL 2016-2017 itu The Gunners dihantui absensi Per Mertesacker, Laurent Koscielny, sampai Gabriel Paulista.
Kebutuhan akan seorang bek tengah anyar memperpanjang daftar menu problem yang harus dipecahkan Wenger musim panas ini.
Padahal, Arsenal belum kunjung mendapatkan striker tajam guna memperkuat lini depan.
Wenger membenarkan rencana timnya menambah pemain, tetapi tidak tergesa-gesa dan gegabah.
"Menurut saya, Arsenal membutuhkan seorang bek tengah, gelandang petarung, dan penyerang top."
Niall Quinn, mantan striker Man City dan Sunderland, serta pakar sepak bola Inggris.
"Tambahan pemain harus masuk akal dan berkualitas. Saya mengatakan beberapa kali bahwa klub bekerja keras mendatangkan satu-dua pemain tambahan lagi," ucap Wenger, dikutip dari Sky Sports.
Oleh sejumlah pihak, sikap kehati-hatian Wenger justru diterjemahkan menjadi kelemahan Arsenal dalam bersaing di bursa transfer.
Kegagalan merealisasikan target top, di luar Granit Xhaka, bisa jadi karena Arsenal tak punya nilai jual tinggi lagi di mata para pemain incaran.
"Saya tak mengerti. Katanya, Arsenal klub kaya dan punya banyak uang, tapi saat musim dimulai kami tak dapat bersaing di bursa transfer. Apakah Arsenal masih pilihan pertama di Inggris? Saya tidak berpikir begitu," ucap legenda klub, Thierry Henry.