Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSS Sleman selangkah lagi lolos ke babak 16 besar Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Dalam lanjutan pertandingan di Grup 5 di Stadion Gelora Gajah Mada, Mojokerto, Minggu (14/8/2016), PSS menghancurkan PS Mojokerto Putra 4-0.
Kemenangan besar itu mengukuhkan PSS di puncak klasemen dengan poin 25. Dengan keunggulan tujuh poin atas Martapura FC yang menduduki peringkat kedua, peluang PSS untuk melaju ke babak berikutnya kian terbuka karena penyisihan grup tinggal menyisakan dua pertandingan.
PSS masih akan menghadapi Madiun Putra di kandang sendiri, Senin (29/8/2016). Terakhir, mereka bertemu tuan rumah Martapura FC, Minggu (4/9/2016).
Baca Juga:
Meski demikian, pelatih Seto Nurdiantara tegaskan PSS belum sepenuhnya lolos. Menurutnya tim masih membutuhkan satu kemenangan lagi.
Namun situasi akan berbeda bila Martapura FC dan Persinga Ngawi yang menduduki peringkat tiga kehilangan poin.
“Belum ada jaminan kami sudah lolos. Untuk memastikannya, kami harus bisa mengalahkan Madiun Putra pada laga terakhir atau hasil imbang dalam laga tersebut sudah akan meloloskan PSS ke 16 besar. Jadi, kami tidak boleh lengah,” ujar Seto.
Dalam laga tersebut, PSS sepenuhnya menguasai permainan. Namun, tim tamu baru bisa membobol gawang PS Mojokerto Putra pada menit ke-24. Gol yang diciptakan Dicky Prayoga itu mengawali pesta kemenangan PSS.
Hanya berselang tujuh menit, kapten Busari memperbesar keunggulan PSS. Gol tercipta setelah terjadi kemelut di depan gawang tuan rumah.
Dicky memantapkan keunggulan PSS pada menit ke-64. Selanjutnya, Dave Mustaine melengkapi kemenangan timnya menjadi 4-0 pada menit ke-71. Skor itu bertahan sampai akhir laga.
Menanggapi kekalahan PS Mojokerto Putra, pelatih Redy Supriyanto mengakui keunggulan tim tamu. Meski demikian, dia tak kecewa dengan kekalahan telak itu. Apalagi, PS Mojokerto Putra menurunkan banyak pemain muda.
“Saya memilih menurunkan pemain yang berusia 17 dan 18. Saya ingin pemain mendapat jam terbang pertandingan sehingga mereka makin matang mentalnya dan siap saat tim berlaga di kompetisi. Saya tetap puas karena mereka mampu mengimbangi permainan PSS yang lebih unggul. Hanya setelah kebobolan, performa tim justru makin menurun,” kata Redy.
“Pemain belakang kami kurang tenang. Hampir semua gol PSS disebabkan pemain kurang tenang. Selain itu, pemain tengah kami selalu gagal mengantisipasi bola lambung lawan. Tetapi ini memang menjadi risiko kami bila menurunkan pemain muda,” lanjutnya.
Sementara, Seto mengungkapkan tim sesungguhnya sempat terkendala kondisi lapangan yang tidak rata.
“Ini mengakibatkan aliran bola dari kaki ke kaki kurang lancar. Tetapi setelah kami bisa mencetak gol, pemain makin percaya diri, apalagi kami kemudian mampu menambah gol," kata Seto.
"Target meraih tiga poin akhirnya bisa tercapai dan ini membantu memuluskan langkah kami,” jawab Seto.
[video]https://video.kompas.com/e/5082729573001_v1_pjuara[/video]