Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sosok Paling Berjasa bagi Karier Wijnaldum Berasal dari Indonesia

By Verdi Hendrawan - Minggu, 14 Agustus 2016 | 13:42 WIB
Gelandang Liverpool FC, Georginio Wijnaldum (tengah), saat berusaha keluar dari kepungan dua pemain FC Barcelona Luis Suarez (kiri) and Lionel Messi dalam pertandingan pramusim bertajuk International Champions Cup 2016 di Stadion Wembley, London, Inggris, pada 6 Agustus 2016. (MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Pemain anyar Liverpool FC, Georginio Wijnaldum, memiliki peluang untuk menjadi salah andalan Manajer Juergen Klopp di dalam skuatnya. Uniknya, penemu bakat Wijnaldum ternyata berasal dari Indonesia.

Wijnaldum didatangkan Liverpool dari Newcastle United seharga 25 juta pounds (sekitar Rp 429 miliar) pada awal musim 2016-2017.

Meski gagal menghindarkan Newcastle dari degradasi, torehan 11 gol di Premier League musim lalu membuat Klopp terkesan dan tertarik memboyong pemain berusia 25 tahun itu.

Wijnaldum mengawali karier juniornya bersama Sparta Rotterdam. Pemain yang akrab dipanggil Gini ini bergabung dengan akademi sepak bola di kota kelahirannya itu pada usia 7 tahun.

Pada awalnya, Gini kecil sama sekali tidak tertarik dengan olahraga sepak bola.

Namun, semuanya berubah ditangan pencari bakat yang lahir pada 22 November 1957 di Plaju, Sumatera Selatan, yaitu Kenneth Butter.


Gelandang PSV Eindhoven, Georginio Wijnaldum (kiri), berpose dengan kepala pencari bakat Sparta Rotterdam, Kenneth Butter.(DOK LIVERPOOLFC.COM)

Baca Juga:

Butter menjadi sosok yang sangat berjasa dalam karier sepak bola Gini.

Saat itu, Butter sudah 20 tahun berprofesi sebagai pencari bakat bagi Sparta Rotterdam dan kini menjabat sebagai kelapa pencari bakat klub profesional tertua di Belanda itu.

Butter menemukan bakat Gini ketika sang pemain baru berusia 8 tahun saat sedang bermain sepak bola di cabang amatir akademi Sparta Rotterdam.

“Penampilan Gini mencolok karena dibandingkan dengan rekan seusianya, ia lebih gesit dan memiliki teknik sepak bola yang baik. Walaupun ukuran badannya lebih kecil dan kurus, tetapi ia sangat kuat," ucap Butter dikutip dari LiverpoolFC.com.

"Ia sangat menarik perhatian saya. Badannya sangat luwes dan pada saat itu ia melakukan sebuah salto dalam selebrasi golnya yang menjadi salah satu catatan untuk dilaporkan ke klub. Sejak itu saya terus memantau Georginio dan setelah dua tahun ia direkrut untuk bermain di akademi profesional Sparta," tuturnya.

Selain menemukan bakat Wijnaldum, Butter juga sangat berjasa karena ia sempat berperan layaknya orang tua sang pemain.

Kala itu, Gini tinggal bersama neneknya di Rotterdam karena orang tuanya bercerai.

“Paman Gini ketika itu menitipkan keponakannya kepada saya untuk dibimbing. Pamannya tidak punya waktu karena dia sendiri memiliki putra yang juga bermain sepak bola dan butuh perhatian. Karena kesibukan, pamannya tidak punya cukup waktu untuk Gini," kata Butter.

"Sejak saat itu saya sering mendampingi, menjemput, dan mengantar Gini berlatih. Tidak jarang ia menginap di rumah. Kami juga memasak dan menemaninya hingga waktu tidur. Kami menjaga agar dia selalu bangun pagi, mendapat sarapan yang memadai, serta mempersiapkan fisik dan mentalnya jelang pertandingan. Saya sudah seperti orang tuanya sendiri," lanjutnya.

Selan Gini, ada beberapa pemain besar Belanda saat ini yang merupakan hasil pantauan Butter.

Beberapa di antaranya adalah Kevin Strootman (AS Roma), Jetro Williams (PSV Eindhoven), dan Anwar El Ghazi (Ajax Amsterdam).

 [video]https://video.kompas.com/e/5082251625001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P