Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester United dan Jose Mourinho memulai petualangan mereka di Premier League dengan mendatangi markas Bournemouth, Minggu (14/8/2016).
Penulis : Rizki Indra Sofa
Rasanya, dengan kehebohan sepanjang musim panas ini, tak ada hasil lain yang lebih pantas selain raihan kemenangan buat kubu tamu.
Bahkan, kemenangan dengan skor mutlak diharapkan muncul di Dean Court. Pelatih Bournemouth, Eddie Howe, pun mengakui hal itu.
Sebuah reaksi wajar terutama atas geliat transfer Iblis Merah yang begitu gila. Barangkali bukan cuma fan United yang ingin melihat cara Mourinho membentuk tim super bermaterikan pemecah rekor dunia, Paul Pogba, bermain bareng Zlatan Ibrahimovich, Henrikh Mkhitaryan, hingga Wayne Rooney.
Para arsitek tim di kubu pesaing pun agaknya pasang mata melihat aksi perdana Iblis Merah di EPL. Hanya, harapan melihat United turun dengan kekuatan terbaik harus ditunda. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengonfi rmasi Pogba tak bisa merumput.
Ia harus menjalani suspensi satu laga bawaan dari sanksi akumulasi dua kartu kuning di Coppa Italia. Toh bukan berarti United tak bisa meraih hasil positif.
Mou mengakui kondisi pemain Iblis Merah saat ini belum benarbenar fit 100 persen sehingga akan muncul persepsi bahwa hasil laga adalah segalanya di pertandingan pertama, menepikan dulu tuntutan permainan indah.
United malah bisa menang susah payah. Kalau sudah begini, sosok Ibra bisa vital. Dia punya karakter pembuat perbedaan. Gol kemenangan di Community Shield baru satu buktinya.
Bukan cuma gol, kehadiran Ibra di lapangan saja pasti bisa menyita atensi dan konsentrasi kubu lawan, memberikan peluang bagi personel lain untuk mengancam. Kelebihan satu ini yang membuat Ibra benarbenar berharga.
"Senang melihat Zlatan bermain di Inggris, tapi kami tak ingin terpukau. Kami ingin mencoba menghentikannya," ucap Howe di Sky Sports.