Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mourinho Telantarkan Fasilitas Latihan Senilai Rp 424 miliar

By Verdi Hendrawan - Sabtu, 13 Agustus 2016 | 15:15 WIB
Manager Manchester United, Jose Mourinho (baju putih) memimpin sesi latihan tim jelang pertandingan pramusim bertajuk International Champions Cup menghadapi Manchester City di Stadion Olympic Sports Center, Beijing, China pada 24 Juli 2016. (LINTAO ZHANG/GETTY IMAGES)

Sebuah perubahan terjadi di dalam pelatihan Manchester United sejak Jose Mourinho menjadi manajer tim. Manajer berusia 53 tahun itu dengan menelantarkan fasilitas latihan milik klub senilai 25 juta pounds (sekitar Rp 424 miliar).

Fasilitas yang dimaksud adalah alat pengukur kondisi pemain secara medis yang ada di Aon Training Complex. Alat tersebut berfungsi mencatat segala data statistik kondisi pemain pada sesi latihan dengan menggunakan bantuan teknologi Global Positioning System (GPS).

Alat ini sangat disukai oleh dua manajer Man United sebelumnya, David Moyes dan Louis van Gaal. Keduanya senang menggunakan data-data yang muncul untuk menentukan pemain dan taktik jelang sebuah pertandingan.

Baca Juga:

Akan tetapi, Mourinho menolak untuk menggunakan alat tersebut. Hal tersebut dipandang bisa merusak nalurinya sebagai pelatih dan manajer tim sepak bola.

Seperti dikabarkan Daily Star, Mourinho lebih senang mengamati dan menentukan siapa pemain yang paling pantas untuk tampil pada pertandingan berikutnya atas apa yang ia lihat secara langsung menggunakan kedua matanya.

Mourinho tidak ingin segala penilaiannya terhadap pemain dirusak oleh angka-angka dan statistik yang muncul dari alat pengukur tersebut.

Di luar itu semua, Mourinho telah berjanji bahwa dirinya akan kembali membawa Man United menjadi tim pemenang seperti sebelumnya.

"Saya tumbuh besar di dunia sepak bola sebagai seorang manajer kurang lebih sejak 2001 dan khususnya ketika saya datang ke Inggris pada 2004," ucap Mourinho dikutip dari Daily Star.

"Sejak saat itu saya telah memandang Man United sebagai tim pemenang, bukan hanya tim dengan gaya menyerang seperti yang telah selama ini mereka tunjukkan," tuturnya.

[video]https://video.kompas.com/e/5081136236001_v1_pjuara[/video]