Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hampir sepanjang karier, Zlatan Ibrahimovic selalu mampu mencetak dua digit gol per musim bagi timnya di liga domestik yang sempat membuat dirinya dilabeli sebagai pemain egois. Namun, striker asal Swedia itu menepis anggapan tersebut.
Sejak hengkang dari Juventus pada awal 2006-2007, Ibrahimovic selalu mampu menyumbangkan belasan hingga puluhan gol per musim bagi timnya di liga domestik.
Tahun demi tahun produktivitas Ibra semakin menjadi-jadi dan kendala usia seakan tidak berpengaruh kepada dirinya.
Bahkan rekor tertingginya, 38 gol, ia ciptakan pada mulai lalu bersama Paris Saint-Germain (PSG) pada usia 34 tahun.
Baca Juga:
Ibra kerap terlihat egois dalam menyelesaikan peluang yang didapat.
Meski terbukti tajam, selentingan negatif yang mengatakan bahwa ia tidak suka berkorban bagi rekan-rekannya sering kali mengalir kepadanya.
Namun, Ibrahimovic menepis anggapan tersebut dengan jumlah assist yang telah ia torehkan. Ia mengatakan bahwa gol dan assist adalah incaran pribadinya sebagai striker setiap kali bermain.
"Sepanjang karier, banyak orang mengatakan bahwa saya adalah pemain egois. Namun, lihatlah berapa banyak assist yang saya miliki," tutur Ibrahimovic kepada Sky Sports.
"Ketika saya mencetak assist, perasaan yang muncul sama seperti ketika mencetak gol. Gol-gol saya telah membantu tim, tetapi begitu juga dengan assist. Jadi saya selalu berusaha untuk mendapatkan keduanya," ucapnya.