Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Antonio Conte adalah pelatih asal Italia kelima yang menangani Chelsea. The Blues suka pelatih Italia karena mereka selalu memberikan warisan keren kepada klub.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Sebelum Conte ada Gianluigi Vialli (1998- 2000), Claudio Ranieri (2000-2004), Carlo Ancelotti (2009-2011), dan Roberto Di Matteo (2012).
Vialli memberikan antara lain trofi Piala Winner 1998. Gelar itu membuka keran bagi gelontoran empat trofi level Eropa Chelsea setelah pergantian milenium.
Sebelum kedatangan Vialli, satusatunya gelar Eropa Chelsea adalah Piala Winner 1971.
Ranieri adalah satu-satunya pelatih asal Italia Chelsea yang tidak menjuarai trofi . Tapi, dia yang membangun fondasi tim super The Blues, yang kemudian mendominasi Inggris pada era pertama Jose Mourinho.
“Saya puas melihat sikap dan perilaku para pemain selama pramsuim. Saya melihat hal-hal positif. Banyak situasi yang masih bisa diperbaiki, tapi kami punya waktu melakukannya.” Antonio Conte
Ancelotti mempersembahkan trofi Premier League 2010 dan Piala FA 2010. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Chelsea mendapatkan The Double alias mengawinkan gelar juara liga dan kompetisi piala domestik primer dalam satu musim.
Gelar juara liga 2010 juga diperoleh Ancelotti dengan rekor mencetak 103 gol. Chelsea adalah tim pertama di era Premier League yang mencetak lebih dari 100 gol dalam satu musim.
Di Matteo? Dia membawa Chelsea meraih trofi paling bergengsi sepanjang sejarah klub: Liga Champion 2012.
Masih Punya Skuat
Para suporter Chelsea kini menunggu warisan atau sejarah keren apa yang akan diberikan Conte. Antusiasme berada di titik yang tinggi melihat rekam jejak sang manajer baru.
Conte sangat sukses di Juventus. Dia yang mengembalikan dominasi Si Nyonya Tua di Serie A setelah tenggelam pasca-calciopoli.
Publik Chelsea makin jemawa menyaksikan Conte menjadi pelatih terbaik di Euro 2016.
Dia mampu mengubah tim terburuk yang pernah dibawa Italia ke sebuah turnamen menjadi mesin tempur yang sempat dianggap sebagai salah satu kandidat juara.
Conte jelas punya kemampuan yang dibutuhkan untuk mengembalikan kebesaran Chelsea dan dia didukung skuat juara.
Chelsea masih punya Thibaut Courtois, Gary Cahill, Cesc Fabregas, Eden Hazard, Oscar, dan Nemanja Matic. Mereka adalah tulang punggung The Blues ketika menjuarai Premier League 2014/15.
Hazard dkk. masih punya kualitas di atas rata-rata di arena Liga Inggris. Apalagi, mereka kini diperkuat N’Golo Kante dan Michy Batshuayi. Dengan kekuatan seperti itu, seharusnya Chelsea bisa balik ke jalur perebutan juara setelah tragedi musim lalu.
DATA KLUB
Nama: Chelsea Football Club; Julukan: The Blues, The Pensioners; Berdiri: 1905; Stadion (Kapasitas): Stamford Bridge (41.798); Pemilik: Roman Abramovich; Chairman: Bruce Buck; Situs: chelseafc.com
SKUAT
KIPER: 1-Asmir Begovic (BOS), 13-Thibaut Courtois (BLG), 27-Jamal Blackman
BEK: 2-Branislav Ivanovic (SRB), 5-Kurt Zouma (PRA), 20-Matt Miazga (AS), 24-Gary Cahill, 26-John Terry, 28-Cesar Azpilicueta (SPA), 30-Michael Hector (JAM)
GELANDANG: 4-Cesc Fabregas (SPA), 7-N’Golo Kante (PRA), 8-Oscar (BRA), 10-Eden Hazard (BLG), 11-Pedro (SPA), 12-John Obi Mikel (NGR), 15-Victor Moses (NGR), 16-Kenedy (BRA), 17-Juan Cuadrado (KOL), 21-Nemanja Matic (SRB), 22-Willian (BRA)
PENYERANG: 14-Bertrand Traore (BFA), 18-Loic Remy (PRA), 19-Diego Costa (SPA), 23-Michy Batshuayi (BLG)
BINTANG: EDEN HAZARD
Dalam penampilan terbaiknya, Eden Hazard adalah salah satu pemain terbaik yang beredar di Premier League saat ini.
Musim lalu Pemain Terbaik EPL 2014/15 ini tibatiba menguap. Dia termasuk grup pemain yang “memberontak” pada Jose Mourinho.
Kini dengan manajer baru, suporter Chelsea berharap Hazard kembali ke performa 2014/15. Tanda-tandanya sudah terlihat sejak akhir musim lalu.
Hazard tampil bagus membela Belgia di Euro 2016. Dia juga impresif dalam sejumlah pertandingan pramusim Chelsea.
Conte tampak antusias mengoptimalkan Hazard, termasuk memainkan nya di belakang penyerang.
Sebuah posisi yang sudah lama diinginkan Hazard dan mungkin akan menaikkan level permainan sang pemain.
PELATIH: ANTONIO CONTE
Skuat juara Chelsea pada 2014/15 bisa kolaps musim lalu gara-gara kekacauan harmoni di ruang ganti. Berseteru dengan Manajer Jose Mourinho, mayoritas pemain The Blues tidak mau tampil total buat tim.
Problem itu seharusnya sudah teratasi dengan penunjukan Antonio Conte sebagai manajer baru. Di Euro 2016, Conte mampu membuat seluruh anggota tim Italia melakukan apa yang diinginkannya.
Harmoni antarpemain dan kesolidan tim membuat para pemain “medioker” Italia jadi kelihatan begitu hebat. Bayangkan apa yang akan terjadi jika Conte melakukan hal yang sama dengan tim super yang dimiliki Chelsea.