Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, merasa frustrasi lantaran rapor buruk timnya pada akhir musim Premier League 2015-2016.
Pada pekan terakhir, Tottenham kalah 1-5 dari Newcastle United di St James Park. Hasil itu memaksa Tottenham merelakan peringkat kedua kepada Arsenal.
Ada kekecewaan besar dirasakan Pochettino. Terlebih lagi, tim berjulukan The Spurs sempat bersaing ketat dengan Leicester City untuk perebutan gelar juara.
Hanya, sang arsitek tidak menumpahkan kekecewaan kepada anak-anak asuhnya pada evaluasi akhir musim. Bahkan, dia menunggu hingga ajang International Champions Cup 2016.
"Setelah pulang dari Australia, kami berbicara sedikit tentang akhir musim lalu. Pemain perlu mengetahui bagaimana perasaan manajer," tutur Pochettino.
"Saya ingin membunuh mereka. Saya juga ingin bunuh diri. Demikian perkataan saya kepada pemain. Saya bersikap sangat jujur kepada mereka," ucap pria asal Argentina itu.
Mauricio: "We are very excited and ready to compete. The team is ready." #COYS
— Tottenham Hotspur (@SpursOfficial) August 11, 2016
2 days to go!https://t.co/XM0lXWMZFf
Baca Juga:
Diharapkan Pochettino, pengalaman buruk tersebut bisa menjadi pelajaran berharga sehingga timnya mendongkrak prestasi pada musim 2016-2017.
Terlebih lagi, persaingan semakin ketat karena kedatangan sejumlah manajer papan atas, di antaranya Antonio Conte, Jose Mourinho, dan Josep Guardiola.
"Penting untuk mengambil sesuatu dari setiap pengalaman dan selalu menemukan sisi positifnya," ucap Pochettino.
Tottenham akan memulai petualangan di Premier League dengan melawan Everton di Goodison Park, Sabtu (13/8/2016).
[video]https://video.kompas.com/e/5073164987001_v1_pjuara[/video]