Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Persib sudah menempuh berbagai cara agar PT Gelora Trisula Semesta (GTS) meloloskan Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih kepala Persib. Tapi, mereka gagal.
Penulis: Budi Kresnadi/Persiana Galih/Fifi Nofita
Djanur, sapaan akrab Djadjang, yang baru melakoni lima pertandingan, tetap harus turun dari jabatannya.
Padahal, Umuh Muchtar, Manajer Persib, sudah meminta pengecualian dari PT GTS agar mengerti kondisi Persib saat ini.
Misalnya, Umuh meminta PT GTS memberikan izin untuk status pelatih kepala Djanur selama pria asal Majalengka ini mengikuti kursus kepelatihan lisensi A AFC.
"Djadjang memang baru punya lisensi B AFC, tapi prestasinya jelas, yaitu membawa Persib juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015," ujarnya.
Namun, PT GTS tetap pada regulasinya. Mereka tak memberikan pengecualian bagi tim mana pun yang melanggar aturan main Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016.
Oleh sebab itu, saat ini Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Zaenuri Hasyim, berencana memanggil dosen Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Padang, Emral Abus, sebagai salah satu kandidat pengganti Djanur.
"Seperti pada Piala AFC yang lalu," kata Zaenuri. Di AFC Cup 2015, Emral mendampingi Djanur, yang menjadi asisten pelatih.
Kala itu, meski tak lagi menjabat sebagai pelatih kepala, Djanur tetap diberi wewenang untuk menangani dapur latihan Persib. Bahkan, setiap keputusan Emral di pertandingan harus seizin Djanur.