Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Takdir Hitam-Biru Frank De Boer

By Sabtu, 13 Agustus 2016 | 11:26 WIB
Frank de Boer saat diperkenalkan sebagai pelatih Inter Milan di Centro Sportivo Angelo Moratti, Milan, 9 Agustus 2016. (DOK. TWITTER @Inter_en)

Inter disebut punya kewenangan memecat De Boer pada akhir musim 2016/17 andai target finis di zona Liga Champion tak terpenuhi.

Baca Juga:

Manajemen Il Nerazzurri tampak masih sangat berhasrat bernostalgia dengan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, yang semasa aktif bermain pernah berseragam hitam-biru pada 1997 hingga 1999.

Kendati demikian, De Boer tampak tak ambil pusing soal rumor yang mengatakan bahwa kehadirannya di Inter hanyalah rencana B.

"Kami semua berbicara bahasa yang sama. Saya, presiden klub, dan manajemen, kami semua ingin menang," tutur De Boer dalam konferensi pers perdananya sebagai pelatih Inter, Selasa (9/8).

Pemain Muda

De Boer punya kompetensi untuk berbicara soal kemenangan.

Berfondasikan sepak bola menyerang, saudara kembar Ronald de Boer itu mempersembahkan empat trofi Eredivisie secara beruntun buat Ajax pada rentang 2010-2014.

Ia bisa membuat Inter lebih nikmat disaksikan ketimbang tim racikan Mancini musim lalu yang begitu pragmatis. Satu lagi keunggulan De Boer adalah dirinya terkenal jago memoles permata-permata muda.

"Inter terkenal dengan akademinya. Sudah menjadi tugas saya memantau tim junior dan memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk menuai debut bersama skuat utama," kata De Boer.