Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Takdir Hitam-Biru Frank De Boer

By Sabtu, 13 Agustus 2016 | 11:26 WIB
Frank de Boer saat diperkenalkan sebagai pelatih Inter Milan di Centro Sportivo Angelo Moratti, Milan, 9 Agustus 2016. (DOK. TWITTER @Inter_en)

Internazionale Milano telah resmi menunjuk Frank de Boer sebagai pengganti Roberto Mancini. Pelatih Belanda berusia 46 tahun itu belum pernah merambah Serie A. Walau begitu, ia diyakini tak akan kaget dengan atmosfer Derby della Madonnina kontra AC Milan.

Penulis: Sem Bagaskara

Sehari setelah hari raya Sant'Ambrogio, tepatnya pada 8 Desember 2010, Stadion San Siro memanggungkan duel fase grup Liga Champion antara AC Milan versus Ajax.

Partai tersebut merupakan debut De Boer menangani klub profesional. Ia ditunjuk sebagai caretaker Ajax menggantikan Martin Jol yang mengundurkan diri.

Debut berakhir sempurna. De Boer mengantar Ajax menang 2-0 di San Siro. Pria kelahiran Hoorn itu memang terbiasa menyakiti Milan, yang notabene merupakan rival bebuyutan Inter.

Ketika masih aktif bermain, De Boer menjadi bagian skuat muda Ajax yang mengalahkan Milan arahan Fabio Capello di final Liga Champion 1994/95 dengan skor tipis 1-0.

Melihat fakta-fakta tadi De Boer seperti sudah digariskan untuk menukangi Inter.

"Saya sempat berpikir bahwa masa depan ada di tempat lain. Saya melakukan kontak dengan klub Inggris, juga Anderlecht dan Olympiacos. Ketika saya sadar bahwa Inter serius, saya tak lagi berpikir dua kali," kata De Boer seperti dilansir De Telegraaf.

De Boer diikat dengan masa kerja selama tiga musim.

Namun, La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa terdapat "klausul Simeone" dalam kontrak eks pilar Ajax dan Barcelona itu.

Inter disebut punya kewenangan memecat De Boer pada akhir musim 2016/17 andai target finis di zona Liga Champion tak terpenuhi.

Baca Juga:

Manajemen Il Nerazzurri tampak masih sangat berhasrat bernostalgia dengan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, yang semasa aktif bermain pernah berseragam hitam-biru pada 1997 hingga 1999.

Kendati demikian, De Boer tampak tak ambil pusing soal rumor yang mengatakan bahwa kehadirannya di Inter hanyalah rencana B.

"Kami semua berbicara bahasa yang sama. Saya, presiden klub, dan manajemen, kami semua ingin menang," tutur De Boer dalam konferensi pers perdananya sebagai pelatih Inter, Selasa (9/8).

Pemain Muda

De Boer punya kompetensi untuk berbicara soal kemenangan.

Berfondasikan sepak bola menyerang, saudara kembar Ronald de Boer itu mempersembahkan empat trofi Eredivisie secara beruntun buat Ajax pada rentang 2010-2014.

Ia bisa membuat Inter lebih nikmat disaksikan ketimbang tim racikan Mancini musim lalu yang begitu pragmatis. Satu lagi keunggulan De Boer adalah dirinya terkenal jago memoles permata-permata muda.

"Inter terkenal dengan akademinya. Sudah menjadi tugas saya memantau tim junior dan memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk menuai debut bersama skuat utama," kata De Boer.

Sang pelatih diyakini tak hanya akan menggali potensi bakat potensial di akademi Inter. Ia juga menanti kehadiran talenta belia dari klub lain. De Boer dikabarkan bakal diberikan kado selamat datang berupa pemain baru.

Pertama adalah mantan anak asuhnya di Ajax, Riechedly Bazoer (19 tahun), yang berposisi sebagai gelandang.

Demi mendukung program sang pelatih anyar, manajemen Il Nerazzurri juga terus melakukan negosiasi dengan penyerang Santos, Gabriel Barbosa (19).

[video]https://video.kompas.com/e/5080977189001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P