Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Bhayangkara Surabaya United (BSU) meminta dispensasi kepada Polri. Ini terkait lima pemain mereka yang harus meninggalkan tim lantaran sedang mengikuti pendidikan di Sekolah Kepolisian Negara (SPN).
Padahal, BSU akan melakoni laga berat pada lanjutan Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016. Mereka akan melawan tim tangguh, Semen Padang, Jumat (12/8/2016). Dikhawatirkan, performa tim akan menurun akibat situasi itu.
Lima pemain tersebut selama ini memiliki peran penting di BSU. Mereka adalah M Hargianto, M Sahrul Kurniawan, Putu Gede Juni Antara, M Fatchurohman dan Wahyu Subo Seto. Meski meminta dispensasi, namun manajemen BSU tidak bisa memastikan bahwa mereka diberikan izin atau tidak.
"Peluangnya masih fifty-fifty. Kami minta dispensasi khusus," ungkap media officer BSU, Eko Yudiono.
Terlepas dari surat dispensasi yang akan diajukan, Eko mengakui bahwa kelima pemain tersebut siap untuk mengikuti pendidikan kepolisian. Hal tersebut tidak lepas dari kesiapan pemain-pemain itu dengan mencukur plontos kepalanya.
"Sejak kemarin mereka sudah cukur pelontos semua," ujarnya.
Selain meminta dispensasi ke kepolisian, BSU juga akan meminta dispensasi ke Timnas dengan mengikutsertakan Hargianto pada gelombang kedua.
"Mau bagaimana lagi, karena jadwalnya berbenturan, maka Hargi tak akan berangkat pada gelombang pertama ini. Kami akan berkoordinasi dengan Timnas untuk masalah ini," ucap Eko.
Pada seleksi tahap pertama Timnas hanya ada dua pemain BSU yakni Evan Dimas dan Zulfiandi.
Usai menelan kekalahan di kandanganya dari Persipura Jayapura, BSU saat ini memang tengah fokus untuk memperbaiki penampilan. Mereka kini turun ke posisi ke-4 klasemen sementara karena digusur oleh Sriwijaya FC yang menang telak 6-1 atas PS TNI.