Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Alasan Inter Milan Harus Menjual Mauro Icardi

By Beri Bagja - Minggu, 7 Agustus 2016 | 21:15 WIB
Selebrasi Mauro Icardi setelah mencetak gol dalam laga Serie A antara Frosinone Calsio kontra Inter Milan di Stadio Matusa, Frosinone, 9 April 2016. (PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Dua pekan menjelang pembukaan kompetisi Serie A 2016-2017, Inter Milan belum kunjung menemukan titik cerah soal masa depan sang kapten, Mauro Icardi (23).

Napoli tak kenal lelah mengejar Icardi. Penyerang Argentina itu masih diinginkan sebagai penambal posisi peninggalan Gonzalo Higuain di lini depan.

Kubu Inter bersikeras menjaga sang kapten, tetapi kegaduhan terus muncul karena ia belum menjelaskan secara terbuka keinginannya untuk bertahan.

Baca Juga:

Hal itulah yang memicu polemik di tubuh Inter hingga memancing kekesalan tifosi. Pekan-pekan mendatang pun akan krusial terhadap kelanjutan nasib sang kapten.

Berikut 4 alasan kenapa I Nerazzurri harus segera menjual Icardi.

1. Sumber dana yang masif


Reaksi kapten Inter Milan, Mauro Icardi, dalam pertandingan Serie A melawan Torino di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, 3 April 2016.(VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Antara sikap jual mahal dan butuh, Inter bersikeras menahan Icardi.

Sisi positif dari penjualan jebolan akademi Barcelona itu ialah masuknya guyuran fulus ke kas Nerazzurri.

Pada awalnya, Napoli mengajukan formula uang tunai 45 juta euro, plus kepemilikan atas Manolo Gabiadini. Namun, Inter menolaknya.

Kabar terbaru menurut Corriere della Sera ialah Nerazzurri bisa melunak dengan mendapat 70 juta euro secara tunai dari hasil melego Icardi.

Jumlah tersebut sudah berarti pemasukan masif bagi kubu Erick Thohir cs. Inter hanya membelinya dari Sampdoria seharga 13 juta euro pada 2013.

Menurut Transfermarkt, nilai pasar Icardi juga hanya 35 juta euro atau separuh dari angka permintaan Nerazzurri.

[video]https://video.kompas.com/e/5074007922001_v1_pjuara[/video]

 2. Hentikan kegaduhan


Kapten Inter Milan, Mauro Icardi (kanan), bersama istrinya, Wanda Nara, menghadiri laga Inter lawan Chievo di Giuseppe Meazza, Milan, 13 Januari 2014.(CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES)

Kegaduhan mengenai masa depan Icardi mencuat karena pernyataan agen sekaligus istrinya, Wanda Nara, pada Juni.

Setelah Wanda mengaku adanya tawaran dari klub lain untuk Icardi, situasi menjadi gempar.

Klub berupaya keras mementahkan spekulasi melalui suara Direktur Olahraga, Piero Ausilio, sampai Presiden Erick Thohir.

Wanda semakin aktif menggelar wawancara dengan sejumlah surat kabar, televisi, radio, dan melalui media sosial.

Api pun menyala. Terkuak bahwa Icardi merasa kurang dihormati karena mendapat gaji yang relatif kecil, sedangkan tawaran mahal bermunculan.

Ketidakpastian menghantui kamar ganti tim. Icardi dan Inter terpuruk selama melakoni uji coba.

"Jelas bahwa pikiran Icardi berada di tempat lain karena dia mempertimbangkan masa depannya." Demikian tulis La Gazzetta dello Sport menautkan performa buruk Inter dan Icardi selama pramusim.

Jika solusi semakin kabur, bukan tak mungkin kehadiran Icardi malah menjadi duri dalam daging bagi Inter.

Setelah Icardi dijual, kegaduhan yang disulut Wanda Nara mungkin bakal padam juga karena ia tak akan lagi mengumbar topik soal masa depan suaminya.

[video]https://video.kompas.com/e/5073949315001_v1_pjuara[/video]

3. Kapten tidak populer di mata pendukung


Reaksi striker Inter Milan asal Argentina, Mauro Icardi, setelah gagal menyelesaikan peluang menjadi gol ke gawang Sassuolo dalam laga Serie A, 10 Januari 2016.(MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Ketika mendarat di Italia setelah menjalani pramusim di Amerika Serikat, Icardi dihujani pertanyaan mengenai masa depannya oleh wartawan di bandara.

"Mauro, apakah Anda akan meninggalkan Inter," tanya mereka.

No comment. Tak ada jawaban dari sang pemain. Sikap bungkam Icardi justru menegaskan keraguannya bertahan di Nerazzurri.

Imbasnya, dia tidak lagi dianggap berkomitmen buat klub, bahkan mendapatkan cemoohan dari fan saat melakoni latihan.

Sosoknya menjadi tidak populer. Pada Jumat (5/8/2016), sekitar 50 pendukung dilaporkan menghujat Icardi di markas tim, Appiano Gentile.

Alhasil, relasi buruk dengan suporter semakin mengancam statusnya sebagai idola Sang Hitam-Biru.

[video]https://video.kompas.com/e/5073165822001_v1_pjuara[/video]

4. Peluang investasi lebih efektif


Gelandang Manchester City, Yaya Toure (atas), berusaha menghindari tekel pemain Manchester United, Michael Carrick, dalam laga derbi Manchester di Etihad, 20 Maret 2016.(LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Potensi pemasukan dari penjualan Icardi bisa digunakan klub untuk berinvestasi di sektor yang benar-benar butuh penguatan.

Dengan dana 70 juta euro, pelatih Roberto Mancini bisa berupaya merekrut satu bek tengah atau gelandang bertahan top (Yaya Toure, Luiz Gustavo?), serta satu lagi penyerang buat menggantikan Icardi (Carlos Bacca, Diego Costa?).

Hal yang jelas adalah Inter harus bergerak cepat merampungkan transfer mengingat musim baru akan segera dimulai.

[video]https://video.kompas.com/e/5073162382001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P