Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Real Madrid tampak kurang siap menjelang duel perebutan Piala Super Eropa melawan kampiun Liga Europa, Sevilla, pada Selasa (9/8) di Norwegia. Pelatih Zinedine Zidane bisa belajar dari situasi yang pernah terjadi di el clasico.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Anak asuh Zinedine "Zizou" Zidane dihadapkan pada banyak keterbatasan. Zizou sudah mendapati para pemain inti kembali ke Kota Madrid usai liburan ekstra, tetapi kondisi mereka masih meragukan.
Pertama, trio BBC. Cristiano Ronaldo lebih dulu KO. Gareth Bale belum berada dalam kondisi prima, sementara Karim Benzema mengalami cedera punggung dan pinggul saat pramusim sehingga diragukan siap bermain di Norwegia. Benz sama sekali tak tampil selama pramusim.
"Saya masih berharap Benzema siap buat Piala Super Eropa. Dia sudah merasa lebih baik. Dia juga sudah menyelesaikan latihan secara normal," kata Zizou di situs klub.
Trio BBC baru satu isu. Keylor Navas menjadi masalah lain. Dia belum pulih.
Ditambah lagi pemain lain yang baru bergabung belakangan, Pepe, James Rodriguez, Luka Modric, Sergio Ramos, hingga Toni Kroos belum menjalani pramusim yang cukup buat menjadi starter di pertandingan nanti.
"Saya pikir Bale, Kroos, dan Pepe belum akan cukup fit buat bersua Sevilla. Mereka yang bergabung belakangan di pramusim memang harus dievaluasi lagi," ucap Zidane.
Sebuah kabar buruk memang. Trio BBC plus Kroos, Pepe, sampai Navas jelas pemain pilar Madrid. Mereka semua menjadi starter Los Blancos di final Liga Champion 2015-2016.
Dengan kondisi seperti ini, bisa dibilang Zidane hanya memiliki separuh kekuatan buat melawan Sevilla. Bukan situasi ideal, apalagi karena Sevilla jauh lebih siap.
Sevilla mengalami pergantian pelatih, dari Unai Emery ke Jorge Sampaoli, tetapi seperti tidak ada bedanya.
Mereka langsung ngebut di pramusim dengan menyapu bersih enam partai uji coba: 3-1 vs River Plate, 2-1 vs Santa Fe, 2-1 vs Sandhausen, 1-0 vs Mainz, 2-1 vs St. Pauli, 2-0 vs Granada.
El Clasico
Zizou juga mesti belajar dari pengalaman. Situasi yang sama pernah dihadapi Madrid beberapa waktu lalu, persisnya di partai el clasico liga jilid pertama musim 2015-2016 di Bernabeu.
Madrid memiliki skuat komplet, tetapi para pemain baru kembali dari laga-laga antarnegara. Bintang Los Blancos seperti cuma punya setengah tenaga dan hal itu tidak cukup buat melawan Barcelona.
Pelatih Madrid saat itu, Rafael Benitez, dalam tekanan buat memaksakan semua bintang bermain meski tak fit. Hasilnya, Madridistas di Bernabeu menyaksikan pembantaian 0-4 dari Barcelona.
Zizou harus belajar. Ada baiknya ia memanfaatkan skuat yang ada dan dalam kondisi lebih fit. Kabar positif, Los Blancos mempunyai kedalaman skuat lebih dari cukup buat menggaransi tim yang turun tetap kompetitif.
Alvaro Morata, Isco, Casemiro, Lucas Vazquez, Marco Asensio, serta Mateo Kovacic dalam kondisi lebih bugar, fit, dan siap bersaing menjadi starter.
Memang masih ada sejumlah isu, seperti faktor ketajaman lini depan. Real Madrid bikin lima gol dalam tiga laga pramusim.
Namun, empat di antaranya dibuat bek: Marcelo (3 gol) dan Danilo (1 gol). Satu gol sisa dicetak striker Real Madrid Castilla, Mariano Diaz. Alvaro Morata, yang selalu jadi pilihan utama Zizou di tiga partai tadi, belum mampu menggetarkan jala gawang lawan.
"Saya sama sekali tak khawatir karena Morata membantu kami di aspek yang lain. Saya yakin gol-gol itu akan datang," tutur pelatih asal Prancis tersebut.