Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dua Laga Awal Jadi Kunci bagi Praveen/Debby pada Olimpiade 2016

By Senin, 8 Agustus 2016 | 14:35 WIB
Aksi Praveen Jordan/Debby Susanto di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2016) dalam ajang Indonesia Open 2016. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, menjadi salah satu harapan Merah Putih untuk meraih medali.

Penulis: Christian Gunawan

Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Tergabung di Grup A, Praveen/Debby harus mewaspadai pasangan asal China peringkat satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Pasangan lain yang tergabung di grup tersebut adalah Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah (Hong Kong) dan Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman).

Oleh karena itu, dua pertandingan awal menjadi kunci bagi Praveen/Debby. Praveen/Debby akan mulai berlaga pada Kamis (11/8/2016).

Dari tujuh kali pertemuan sejak November 2015, Lee/Chau unggul 4-3 atas Praveen/Debby.

Meski demikian, bukan berarti Praveen/Debby tidak dapat merasa percaya diri. Kemenangan di duel terakhir diraih Praveen/Debby atas Lee/Chau di kandang lawan pada turnamen Hong Kong Terbuka.

Namun, Juara All England 2016 ini juga layak mencermati tiga kekalahan beruntun sebelum Jepang Terbuka.

Ketiga kekalahan berturut-turut didapat Praveen/Debby saat turun pada Malaysia Terbuka, Kejuaraan Asia 2016, dan Australia Terbuka, meskipun mereka melaluinya lewat laga rubber game.

Sebelumnya, Praveen/Debby tidak diunggulkan. Saat pertama kali bertemu pada Jepang Terbuka,  Juni 2014, Lee/Chau ditempatkan sebagai unggulan kelima, sementara ganda Indonesia non-unggulan.